Sabtu, 29 Agustus 2009

DETIK RAMADHAN

Detik-Detik Kesucian (1)
Sunday, 07 September 2008
Awal setiap gerakan bisa menjadi permulaan babak baru dalam kehidupan manusia. Sebagian orang, merasa cukup hidup terkungkung dalam rutinitasnya. Sebagian lain, menyukai setiap harinya senantiasa baru. Namun yang penting, bagaimana akhir kebaruan tersebut. Yaitu, setiap manusia memulai pekerjaan barunya, pada akhirnya akan memikirkan agar setiap pekerjaan yang dilakukannya mencapai akhir yang diharapkan.
Allah swt menganugerahkan alam semesta yang terbentang luas untuk manusia, sehingga ia bisa memulai hidup dengan benar, menempuh jalan yang lurus dan berakhir dengan kebaikan. Ajakan Tuhan kepada manusia untuk memasuki atmosfir yang dipenuhi kesucian dan spiritualitas, sebagai kesempatan yang tepat untuk merubah dan memperbaharui diri. Bulan Ramadhan adalah salah satu kesempatan yang berharga tersebut.

Sekejap lagi, Ramadhan tahun ini menjenguk batin kita dan membawanya menuju samudera karunia Ilahi. Pada momentum maknawi tersebut, setiap hari dan malam dari kita mengiringinya. Lalu, pernahkah kita merasakan lebih dekat kepada Allah di bulan Ramadhan? Jika dimana, inilah pemulaan yang tepat mencapai akhir yang baik.

Jika kita mengisi dan mengenali bulan Ramadhan secara lebih baik, tidak diragukan lagi, kehidupan kita akan mengalami perubahan. Ramadhan merupakan kesempatan istimewa bagi manusia yang mencari Tuhannya. Ramadhan dipersiapkan oleh Allah agar kita merasakan sebuah perubahan baru dalam kehidupan.

Dengan mengendalikan kecenderungan naluri hewani di bulan Ramadhan, para pencari kelezatan sejati menikmati hidangan ruhani. Di bulan ini, tersaji aneka hidangan langit, bagi siapa saja yang hendak menikmati karunia ilahi tersebut. Tuan rumah hidangan ini adalah Allah swt yang mengundang seluruh hambanya dalam sebuah resepsi agung. Berbagai sajian seperti sahur penuh berkah, berbuka penuh makna, lantunan al-Quran penuh cinta, shalat penuh kekhusuan dan rintihan doa dan munajat, semua itu adalah berkah langit yang dianugerahkan Allah swt kepada hamba-Nya.

Bulan Ramadhan merubah nada monoton rutinitas kehidupan, agar manusia kembali sadar diri. Bagi orang-orang yang menempuh jalan hakikat, bulan Ramadhan merupakan lentera penerang. Pintu-pintu rahmat dan ampunan Allah swt senantiasa terbuka bagi manusia. Hanya orang-orang lalailah yang tidak memanfaatkan karunia Tuhan swt.

***********************
Langkah pertama yang harus dilakukan di bulan Ramadhan adalah memahami dengan baik tujuan dan falsafahnya. Sebagaimana visi yang berasal dari al-Quran dan Rasul-rasul-Nya. Dengan demikian, seorang mukmin harus merenungkan mengapa dan untuk apa manusia diperintahkan berpuasa. Ketika bulan Ramadhan datang, Imam Sajad as. memohon kepada Allah kesadaran dan marifah, sebagaimana dalam aluanan doanya,"Ya Allah, sampaikan shalawat dan salam atas Muhammad dan Ahlul baitnya, anugerahkan kepada kami pengetahuan tentang keutamaan bulan Ramadhan dan memuliakannya".

Ibnu Masud Ashari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Jika seorang hamba menyadari apa yang ada di bulan Ramadhan, dengan sepenuh hati ia menghendaki agar setiap bulan dalam setahun sebagai bulan Ramadhan".
**************************
Demikianlah salah satu keistimewaan bulan Ramadhan. Sebab itu Ramadhan sering disebut sebagai bulan penuh berkah. Karena memiliki berbagai keutamaan, karakteristik tersebut dianugerahkan Allah swt bagi manusia. Dengan datangnya bulan Ramadhan, orang-orang yang berpuasa merasakan atmosfer yang dipenuhi kasih sayang Allah swt dan saat-saat yang penuh berkah. Untuk itulah bulan Ramadhan dinamakan syahrul mubarak, yang berarti bulan penuh berkah.

Sebagaimana yang Anda ketahui, manusia terdiri dua dimensi yaitu dimensi material maupun aspek hewani kita dan dimensi spiritualnya. Dimensi spiritual manusia merupakan karunia khusus Allah swt kepada manusia. Inilah sebuah hakikat yang terbentuk berdasarkan substansi eksistensi manusia yaitu ruh, sedangkan yang lain bergantung padanya. Sebagaimana Allah swt dalam surah al-Hijr ayat 29 berfirman, "Aku telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku". Jika tidak ada ruh ini, manusia laksana hewan. Jelas kiranya, dimensi dari eksistensi manusia ini memerlukan pertumbuhan dan perkembangan. Untuk menjamin keperluan ini, memerlukan sesuatu non materi.

Program maknawi bulan Ramadhan dibuat untuk mengatur dan mengendalikan kecenderungan biologis manusia, sehingga manusia bisa mencapai kesempurnaannya. Walaupun puasa memberikan berkah materi bagi pribadi dan masyarakat, namun tujuan utama dari bulan Ramadhan adalah spriritual dan jiwa manusia. Di bulan ini, puasa, doa, lantunan al-Quran, berinfak dan berbuat baik, membantu orang-orang yang membutuhkan dan amal lainnya, sebagai sarana menumbuhkan dan menyempurnakan spiritual manusia. Untuk itu, inilah saat-saat kita mereguk kejernihan Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda, "Pada bulan ini, inayah dan rahmat Allah datang terus-menerus. Maka, bagi orang-orang yang mengharapkan karunia ilahi, manfaatkanlah saat-saat mulia ini.

Kami mengucapkan selamat atas datangnya bulan suci Ramadhan, marilah kita dengarkan bersama Khotbah Rasulullah saw menyambut masuknya bulan suci Ramadhan,
"Wahai manusia, telah datang bulan Tuhan (yaumullah) yang dipenuhi berkah dan rahmat serta ampunan kepada kita semua. Inilah bulan yang terbaik di hadapan Allah swt. Setiap harinya menjadi hari-hari terbaik dan setiap malamnya adalah malam-malam terbaik serta setiap detiknya adalah detik-detik terbaik... di bulan ini, setiap hembuasan nafas kalian adalah zikir kepada Allah dan tidur kalian adalah ibadah. Pada bulan ini, ketika berdoa menghadap Allah, Allah mengabulkan permohonan kalian. Maka, bermohonlah dengan ikhlas dan penuh pengharapan kepada Allah yang memberi taufik menunaikan puasa dan inayah membaca al-Quran. Maka, merugilah orang yang tidak memohon ampunan dan rahmat Allah di bulan yang penuh berkah ini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar