Sabtu, 08 Agustus 2009

Puasa dan pengaruhnya

Metafisika Puasa : Taklukan Sinar Iblis

Oleh : Redaksi 01 Aug, 09 - 6:00 pm

I. MENCIPTAKAN DAYA NALAR
Pada galibnya puasa sebagai penapis dan penyaring, yang selanjutnya menentukan kadar ketakwaan seseorang. la membentuk watak yang kukuh-tegar dalam segala keadaan dan waktu, tak mudah terpedaya oleh terpaan dan godaan, lantaran iman yang mapan menghujam di relung hati, bahkan yang hebat lagi, puasa dapat membersihkan ruhani dan nalar pikir dari segala muskil kesulitan, dan mampu mengentas derajat kemanusiaan.

Manusia hidup bergantung dari udara, makanan, tanah dan alam jagat raya sekitamya. Faktor tersebut memberikan pengaruh kuat bagi hidup dan kehidupannya menuju obyek yang material. Ini bisa diraup dengan ilmu pengetahuan. Sedang ilmu itu sendiri tak bakal dimiliki, tanpa melalui kecerdasan otak dan kecakapan nalar pikir. Fungsi otak sebagai pusat syaraf, merupakan jaringan butir sel yang sangat halus, rumit dan asketis. Setiap kemajuan yang diperoleh adalah melalui penalaran akal sehat serta penelaahan pikiran yang kritis.

Karenanya, bagi para pemimpin sekecil apapun sebagai khalifah di bumi, perlu mencermati dan meneliti gerak-gerik daya otaknya, agar setiap langkah dan tindakannya dituntut pikiran yang sehat dan jernih.

Lantaran otak menjadi pusat urat syaraf Graoto Hersen. Urat syaraf tersusun dari kumpulan sel sel yang berbilliun jumlahnya. Fungsi syaraf menjadi perantara yang menerima kesan-kesan perangsang yang datang dari luar tubuh, langsung disampalkan kepada otak. Ilinu Psikologi dan Anatomi menyebutkan bahwa otak besar itulah yang mengatur dan mengendalikan langkah dan perbuatan nianusia. Sebab setiap sesuatu yang terjadi di luar tubuh, mustahil dapat diketahui dan disadari sebelum peristiwa itu disampalkan oleh urat syaraf kepada otak besar. Banyak pakar mengemukakan, puasa dapat mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, maag, gangguan usus, gangguan pencernaan, sakit jantung, kegemukan, paru-paru, lemah badan atau tekanan darah tinggi. Tapi banyak pula orang beranggapan bahwa puasa penyebab menurunnya prestasi kerja berkurangnya konsentrasi dan melemahnya tenaga.

Padahal kita meyakini, justru berpuasa salah satu cara menuju sehat. WHO Expert Committee mengartikan sehat ialah terdapat keseimbangan yang optimal, baik fisik, psikis maupun sosial. Jadi tidak hanya sekedar bebas dari penyakit lahiriyah, kelemahan dan cacat. Tetapi sehat adalah keseimbangan dan keserasian jasmani dan rohani, duniawi dan ukhrawi antara fisik dan psikis. Keseimbangan merupakan prinsip dasar Islami. Agama Islam adalah agama yang sederhana, mudah, kompleks dan universal. Ia memberikan tuntunan kepada ummatnya untuk hidup sederhana tapi bersahaja.

Dalam al Qur#039;an termaktub prinisip ini dalam ungkapan:

"Makan dan minumlah, tapi jangan melampaui batas, karena Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas. (Q.S. al A'raf. 31)

Jika manusia kelewat tebal jasadnya, maka kekuatan ruhaninya akan melemah atau sifat kehewanannya mengalahkan sifat ruhaniahnya..

"Makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang"

"Kejarlah duniamu, seolah kau hidup terus dan kejarlah akhiratmu seolah-olah kau akan mati esok hari"

Jadi prinsip keseimbangan ini dapat dilakukan dengan latihan, kebiasaan sehari-hari. Kiranya puasa di bulan Ramadan, adalah tepat untuk pemusatan latihan agar jiwa mempunyai disliplin yang kuat, mental terbina mapan dan ruhani yang murni. Sewaktu perut kenyang, banyak darah tersalur untuk melakukan proses pencernaan, dan selagi puasa, ketika perut kosong, volume darah ke bagian pencernaan dapat dikurangi dan dapat dipakai untuk keperluam lain, terutama untuk melayani otak.

Zat makanan yang telah tersaring bersih (dari usus panjang) lalu oleh jantung disalur-sebarkan ke seluruh tubuh dan disaat itulah sel-sel menerima makanan.

Itulah sebabnya, meski manusia memerlukan makanan harus disesuaikan dengan kemampuan tubuhnya, gizi yang memadai, sehingga kerja sel tersebut berjalan lancar, demikian juga kemampuan otak selaras.

Namun, apabila perut manusia selalu dipenuhi makanan berlebih, maka sel-sel tadi akan kebanjiran zat makan, berakibat urat syaraf menjadi lemah, kerja otak terhambat dan mundur. Sebaliknya bila kita memberikan waktu sesaat bagi perut dan lambung untuk membersihkan bermacam-macam kotoran yang setahun penuh bermukim di dalamnya, maka kerja otak kita bertambah giat dan cepat sehingga menimbulkan daya yang sanggup memecahkan berbagai persoalan tanpa rasa letih.

Cara berpikir yang energik ini menghasilkan buah berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Dengan berpuasa, kita dapat mengurangi atau bahkan dapat menghilangkan kemungkinan masuknya kuman-kuman kedalam lambung. Para ahli di bidang kedokteran mengakui bahwa perut sumber-sumber asal timbulnya penyakit:

"Perut adalah sumber penyakit dan pemeliharaanya merupakan obat yang paling utama "

Orang yang terlalu kenyang, mudah diserang rasa kantuk, malas, letih dan konsentrasi, kemampuan pikir menjadi kurang. Karena itu Rasulullah saw memberikan peringatan kepada umatnya. "Ilmu dan akal tidak mungkin ada bersama lambung yang penuh dengan makanan". Nabi Muhammad juga bersabda "Perut semisal kolam air dalam badan manusia, dan pembuluh dari pergi kesana untuk diisi" Kalau perut itu sehat, maka kesehatan yang dibawa kembali oleh pembuluh-pembuluh itu. Tapi sebaliknya kalau perut itu sakit, penyakitlah yang dibawanya".

Otak adalah titik sentral di dalam organ tubuh manusia untuk berfikir, belajar dan bekerja. Ini berartl bahwa selama lambung kosong, sewaktu berhenti sejenak dari kerja keras selama setahun, cara berpikir kita lebih cemerlang.
Jadikan puasa kita yang lengkap, fisik, psikis, dan kejiwaan. Melatih ketenangan bain, menumbuhkan akal pikiran yang sehat, mengendurkan ketegangan, stress, mensirnakan iri, dengki, hasud dan cela lainnya.

II. NALAR PIKIR KE ALAM ILAHIYAT

Tak pelak lagi kemashuran para ulama atau para pengarang yang melahirkan karya karya bermutu justeru pada bulan Ramadhan. Juga tokoh politik yang berpuasa dalam tahanan, acapkali membuahkan tulisan tulisan yang berharga.

Dengan berpuasa, sebenarnya tak bakal melemahkan fisik seseorang atau menyebabkan kekurangan gizi. Sebab tubuh manusia hasil cipta Allah teknologi maju yang tak tertanding. Tubuh kita mampu bertahan beberapa hari tanpa makan dan minum, sebab hidrat arang, lemak atau protein merupakan persediaan yang cukup lama.

Ini berarti tepatlah apabila dikatakan bahwa puasa itu menghidupkan pikiran dan penglihatan mata hati.

"Apabila perutmu penuh sesak dengan makanan, tidurlah pikiranmu, luluhlah hikmah dan berhentilah anggotamu dari beribadah kepada Allah Rabbul `alamin dan hilanglah kebersihan hati, dan sebenarnya kehalusan pengertian yang dengan keduanyalah diperoleh kelezatan dan berkasnya dzikir pada jiwa."

Memang sesuatu yang dihasilkan kecerdasan otak, secara empirik belumlah dikatakan yang benar atau murni, sebelum dilengkapi keberhasilan ruhani atau budi pekerti. Kecakapan otak hanya sebatas obyek yang nyata yang bisa diraba dan disaksikan oleh pancaindera lahir yang riil, korporil, logis dan positif. Hasil penalaran pancaindera lahiriah semata mata akin menimbulkan bermacam¬macam aliran serba benda, semisal rasionalisrne, pragmatisme, positivisme, materialisme dan sebagainya. Bahkan masih juga berlanjut penyelidikannya mengenai ke Esaan Tuhan hanya berdasar pada olah pikir lahiriah semata, menumbuhkan kepercayaan adanya Tuhan yang berbentuk, berupa, berukuran atau berwujud. Bahkan jika pengamatannya itu tiada menemukan Tuhan, niscaya ia ikan mengatakan Tuhan itu tak ada (Atheis).

Sementara beranggapan, hasil pemikiran yang didasarkan hanya pada akal saja, logika dan bukti pastilah tidak akan bebas dari pengaruh nafsu. Dalam buku "der Mensh Gezund und Krank" (hal. 170) Dr. Fritz Khant menyebutkan, "dis Stanganhen sind der sits der instinkte" artinya pangkal otak itu pusatnya nafsu. Sedangkan fungsi nafsu umumnya saling bergetar dengan setan yang menjelmakan tindakan jahat dan buruk.

Dalam al-Qur'an surah Yusuf ayat 55 berbunyi:

"sesungguhnya nafsu (kerjanya) menyuruh kepada kejahatan. "

Jadi, manakala cara berpikir cuma didasarkan atas kecakapan tubuh lahir tanpa memperoleh daya dukung otak batin yang transenden, maka akan mewujudkan hasil yang serba "salah".

Sebab hakikatnya ia akan mengingkari peristiwa yang tidak dapat ditimbang, diukur, yang tak mampu disaksikan oleh pancaindera, meski bukti buktinya selalu berkembang. Dan kalau dikaji lebih dalam lagi, pastilah gerakan pikirannya bertumpu pada pengaruh keinginan mementingkan diri sendiri, angkara murka, tamak serakah, bahkan nafsu kanibalisme dan semacamnya. Akibatnva, ia tak bakal memiliki cita cita kiprah membangun bagi kesejahteraan umat, tapi kiat hidupnya hanya untuk kepentingan sendiri, mencari keuntungan sebanyak mungkin bagi gelimang kemewahannya. Umat atau bangsa yang demikian akan mudah sekali diperalat atau diperbudak bangsa lain yang memiliki kecerdasan olah pikir yang lebih memadai. Sisi lain yang unggul tentu mereka mampu menggunakan akalnya ditopang kebersihan ruhaninya atau budi pekerti. Budi bermakna kecakapan ruhaniyah dan pekerti ialah hasil kecerdasan otak (jasmani ragawi).

Tapak tapak perjalanan latihan spiritual dengan semangat jihad hanya keridhaan Allah Azza Wajalla, akan diperolah hasil kecerdasan otak dan kecakapan nalar pikir, membuahkan wujud kebenaran hakiki, lantaran kebersihan rohaninya dipanjatkan ke alam ilahiyat. Setiap sesuatu yang dibenarkan oleh akal belum tentu dibenarkan Rabbi dan setiap sesuatu yang disalahkan oleh akal belum tentu pula salah dalam pandangan Al Khaliq. Karena itu pula, titik tumpu kita, segala kejadian fenomena alam pastilah dikendalikan oleh sunnatullah. Surat Al Jatsiyah ayat 13 berbunyi:

"Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripadaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan (Allah) bagi kaum yang berpikir. "

Jelasnya, ayat ini menyatakan bahwa seluruh jagat raya dan isinya akan ditundukkan Al Khaliq bagi umat manusia dengan sains yang diterapkan, dengan teknologi, yang akan diberikan kepada mereka yang mau melibatkan akalnya dan menggunakan nalar pikirnya.

Latihan spiritual yang maha akbar di bulan Ramadhan, cara terbaik mengutamakan kemapanan ibadat, berlomba dalam kebajikan dan berjuang melawan hawa nafsu. Akan terasa mumpuni, mengangkat harkat dari martabat, derajat insani, dua sisi yang diraupnya, akal dan budi, menjernihkan pandangan jiwa ruhani.

III. PUASA TAK PUAS PUASNYA MEREGUK ILMU

Tentang daya kerja sel sel dengan segala akibatnya yang diderita, dalam alam kehidupan manusia, lantaran perutnya (lambung) senantiasa dipenuhi makanan yang tak selaras dengan kemampuan ragawi. Dan sebaliknya, perut atau lambung yang tak selamanya dipenuhi makanan, maka sel sel dalam tubuh tak bakal menjadi lembab, bahkan terasa panas (suhu yang sehat) yang memacu kerja urat syaraf bertambah giat dan cepat yang menimbulkan daya tarik yang kuat pula. Sel sel yang menjadi panas akan menimbulkan pergeseran yang menumbuhkan daya tolak tarik "magnetische kracht" mempunyai aliran yang dinamakan tenaga listrik" yang berasal dari benda mati (materi) bisa dimanfaatkan di bidang teknik, sanggup menggerakkan atau mengangkat benda dan sebagainya. Semisal sebuah semprong lampu kalau digosok dengan secarik kain sutra atau woll maka ia mempunyai daya tarik (magnetik)

Daya tarik yang ditimbulkan sel sel tersebut, bukan seperti tenaga listrik teknik yang bisa kita lihat dengan pancaindera, melainkan tenaga listrik halus yang diterima oleh otak berupa sinar dan langsung dialirkan kearah budhi "Budhis lichaam". Sinar inilah yang dinamakan sinar bathin "Unvending licht atau Hat subjective licht".

Hakiki urat syaraf otak yang mengandung daya tarik listrik tadi akan menjelmakan daya nalar pikir yang memiliki kemampuan menangkap sesuatu yang ada di luar jangkauan akalnya dan lebih meyakinkan lagi mampu membuka tirai yang menutupi sesuatu persoalan atau peristiwa yang pada galibnya dipandang sulit dan pelik.

Kiranya manusia yang memiliki kadar cara berpikir berkualitas inilah yang sanggup menghadapi segala kendala dan memecahkan setiap persoalan tanpa merasa letih nalar otaknya, dan cenderung rasa cintanya terhadap segala macam ilmu pengetahuan. Seperti tak puas puasnya mereguk ilmu. Seperti ungkapan Rasul "Carilah ilmu mulai dari buaian hingga keliang lahat "

Nilai nilai pikiran yang demikian inilah yang bisa dimiliki oleh mereka yang lambungnya tidak selalu dipenuhi makanan atau dengan kata lain mereka yang menunaikan puasa yang dituntut oleh syara. Pada umumnya melahirkan para ulama, kyai ataupun cendekiawan muslim yang mumpuni serta tokoh tokoh bibit unggul yang dibanggakan.

Inilah bukti yang dipraktekkan Rasulullah saw, mendidik umatnya dengan berpuasa, mensucikan jiwa, menatap renung keheningan hati, satu satunya menelusuri jati diri, meski berawal dari bangsa Arab yang kala itu dikenal dalam sejarah sebagai bangsa "Jahiliyah" yang hidupnya hanya untuk hawa nafsu, yang oleh bangsa Persia dan Romawi Kuno dianggap suatu bangsa yang paling rendah derajatnya, bahkan lebih rendah dari "kambing dan onta".

Maka berkat latihan dan pendidikan puasa yang diinjeksikan Rasulullah saw, dengan sekejap berbalik menjadi bangsa yang bermoral, memanjat ke alam kebesarannya, menjelma bangsa yang kuat jasmani dan rohaninya, memiliki kemampuan menciptakan dasar ilmu pengetahuan. Mereka tidak lagi tercela dengan sebutan kambing dan onta, namun berbalik menjadi bangsa yang berkuasa, malah negeri Persia dan Romawi yang semula menghina mereka, jatuh di bawah kekuasaannya.

Dengan tampuk kekuasaan yang diraihnya, sanggup pula memberikan pimpinan, pendidikan, pengajaran nilai tamaddun yang sangat bermanfaat bagi bangsa lain, yang sampai kini mengagumkan para pakar sejarah dunia. Dalam buku "The Spirit of Islam" menyebutkan, (Under the inspiring influences of the great Prophet who give them acot and nationality started from soldiers into scholars." Dengan pengaruh pendidikan dari Nabi Muhammad saw yang menghidupkan suatu sistem kenasionalan mendirikan tentara, sehingga menjadi umat terpelajar dan intelek).

Mereka menyadari bahwa dengan berpuasa dapat menentukan kelebihan derajat manusia dari pada hewan, yakni otak dan budinya. Tapi ada manusia yang bersifat seperti binatang, yang tujuannya hanya "doyan mangan" (makan melulu) dan memuaskan hawa nafsunya belaka, maka tak mungkin mereka mencapai kemajuan, utamanya dibidang mental spiritual.

Sejarah bangsa bangsa, sebagaimana bangsa Babilonia, Macedonia dan bangsa lain yang mampu meraup kemajuan, lantaran mereka banyak mengurangi makan dan minum, meski dengan gizi yang seimbang. Mahatma Ghandi dengan puasanya menjadi senjata ampuh untuk mengusir penjajah.

Kemajuan suatu bangsa yang hanya didasarkan atas ilmu pengetahuan dan teknologi semata, tetapi menyangkal bahwa pendidikan ruhani (budhi) adalah mampu menjurus ke arah kebenaran hakiki dan kejujuran, maka rasa cinta terhadap sesama ataupun kepada makhluk di luar manusia dianggapnya tidak menguntungkan, keadilan hanya terdapat pada golongan yang lebih kuat dan berkuasa, penghargaan dan penghormatan hanya terdapat pada manusia yang bergelar, setumpuk harta kekayaan, kedudukan dan yang menyandang pangkat melulu.

Dari situ pulalah tercermin kemuliaan dan pujian yang nisbi hanya ditujukan kepada yang berwenang, sebab dianggapnya paling terhormat, walau cara berpikirnya hanya dituntut oleh rumus rumus kaku yang diperoleh dari akal dan kecakapan alat pancaindera lahir yang memuja obyek kebendaan atau kesenangan lahiriah, sedang budi dipandang kurang sesuai dengan intelektualnya, bahkan tidak selaras dengan tuntunan rumus patokan dari bayangan tiga dimensi atau tidak pas dengan logika ilmu bukti.

Paham yang bertalian dengan ilmu pengalaman di luar alam benda "metafisika" intuisi, inspirasi ataupun ragam transenden yang tak bertepi, dianggapnya hanya suatu "impian yang mustahil". Bahkan dikatakan sebagai tahayul, nonsen atau sulapan, tidak terangkum oleh akal. Yang dipercayanya hanya buah pikiran otak "verstand" dan harus bebas leluasa, sedangkan mahkluk mahluk hidup yang bertebaran di jagat raya disangkalnya.

Buat menghindari sistem berpikir yang demikian ini, sepatutnyalah disadari bahwa dalam setiap diri pribadi manusia, sebagaimana diuraikan terdahulu, memiliki otak batin dan otak lahir "sensus interior dan sensus exterior'' Dalam buku "uber deas Wewen and den Ursprung des mensechen (hal.30) oleh Shoeseki Kaneko menyebutkan, "Die Volvermontft bersthtaus zweizeinten, Namlich erzens aus den auf die obyekte welt bersogenen Kentnissen". Budhi mempunyai dua fungsi, yang pertama, menerima daya daya pikiran yang mengandung unsur ilmu pengetahuan lahir dan yang kedua, ialah ilmu pengetahuan mutlak dasar hakikat kehidupan.

IV. AKU LAHIR DAN AKU BATIN

Puasa sebagai institusi disiplin spiritual moral dan fisik yang menerawang ke alam ilahiyat, adalah tujuan mulia mencapai tingkatan spiritual manusia yang paling tinggi. Kesempuranaan perjalanan ruhani puasa di bulan Ramadhan, adalah lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai ditekankan dalam hadits:

"Barang siapa yang berpuasa dalam bulan Ramadan dengan percaya kepada Ku dan mencari keridhaan Ku ...

Kiranya ibadah puasa yang paling intens cenderung menumbuhkan kesadaran dekat kepada Tuhan dan hadirnya Allah. Dimana mana Allah senantiasa melihat hamba-hambaNya dalam segala tingkah laku pokal. Inilah yang menjadi tumpuan disiplin spiritual yang tinggi, kebangkitan jati diri dalam kehidupan spiritual pula.

Karena tubuh jasmani yang dimiliki otak dinamakan otak lahir, maka tubuh ruhani pun mempunyai otak batin. Ragawi disebut "badan kasar" dan tubuh ruhani dinamakan "badan halus". Untuk mengetahui susunan dan bagian bagian kasar, dibutuhkan acuan pendalaman ilmu Parasit, Anatomi, Biologi. Dengan perantara ilmu tersebut, akan diketahui gerak-gerik aku lahir dan aku batin, " sehingga disadari bahw di dalam pusat badan halus terdapat bagian yang terpenting yang disebut otak batin atau Budi sebagaimana sabda Rasulullah SAW

"Dalam tuhuh manusia ada segumpal daging, kalau daging itu baik niscaya balk pula seluruh tubuh dan kalau ia jelek, maka jelek jua seluruh tubuh. Segumpal daging itu adalah Kalbu".

Yang dimaksud kalbu dalarn hadis ini adalah jantung lahir yang terletak di badan "kasar" yang harus dialirkan ke jantung ruhani badan "budi". Fungsi jantung jasmani memompakan darah keseluruh tubuh. Sedangkan fungsi jantung ruhani memompakan bion bion ke segenap penjuru tubuh rohani (badan halus).

Jantung lahir mempunyai otak, menverap obyek ke arah yang rill coorporil (nyata) berbentuk materi yang logis diraba pancaindera. Jika otak lahir menerima daya daya memancarkan sinar-sinar abstrak, yang kemudian diserap otak lahir, sehingga otak lahir akan diliputi daya daya (sinar) dari otak batin yang tidak selaras dengan getaran getarannya.

Proses penyerapan sinar yang diperoleh otak bathin inilah yang dinamakan "ilham" atau intuisi yang dibuahkan mereka yang berbudi dengan bias dan watak yang sempurna. Hal ini sesuai pula yang disebutkan dalam hadits tentang esensi puasa adalah nilai spiritual dan moral.

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan dusta dan perbuatan yang palsu, Allah tidak memerlukan usahanya meninggalkan makan dan minumnya."

Agaknya hal ini pula merupakan perintah agama. Semisal orang yang melakukan shalat dan tidak memperhatikan arti hakiki dan tujuan shalat itu, maka ia akan terkutuk. Dalam memahami aspek ajaran Islam oleh Prof. Mukti Ali, juga dikemukakan segi etis dari puasa.

Dalam sebuah hadits dijelaskan sebagai berikut:

"Puasa adalah suatu tameng muka, orang yang berpuasa hendaknya jangan bicara kotor, atau melakukan pekerjaan yang jelek, atau apabila ada orang yang menyakiti atau bertengkar dengannya atau pun memakinya, hendaknya ia berkata: saya sedang berpuasa".

Dalam pandangan Allah, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, puasa akan kehilangan nilai, bukan hanya Iantaran orang makan dan minum, tetapi karena ia dusta, berkata kata kotor, menggunjing, melakukan perbuatan yang tidak baik dan tingkah laku yang tidak baik yang mengakibatkan dosa.

Maka jelaslah jikalau jantung Iahir menerima sinar dari jantung bathin (budi) akan baiklah semua tubuh karena dihiasi kesempurnaan dan keluhuran akhlak yang mulia. Itu pulalah yang dimaksud dengan Hadits Nabi yang mengajak manusia agar berbudi luhur dan terpuji, sehingga mampu menerima intuisi dari Allah Rabbul 'alamin. Sebab manusia yang berbudi mampu menangkap petunjuk Ilahi.

Intuisi adalah pikiran yang bersih yang diperoleh dari olah pikir yang ditingkatkan oleh alam Tuhan yang menjadikan manusia yang infra dan supra intelektual dan berabstraksi.

"Bertafakur hanya dapat dilakukan kalau kondisi lambung (perut) dalam kondisi kosong, yakni dalam menunaikan ibadah puasa yang sebaik baiknya tak ubahnya seperti yang disebutkan dalam hadits. Puasa diibaratkan sebagai pengampunan terhadap dosa.

Orang yang berpuasa beriman kepada Allah dan berusaha untuk memperoleh keridhaanNya dan mernpunyai maksud yang ikhlas. Rasanya hati ini benar benar suci, bersih dari dosa, melambung menuju alam malakut atau ke alam Tuhan.

Kenyataan ini merupakan tanggung jawab terhadap mereka yang menganggap puasa itu hanya mendidik manusia menahan lapar dan kelemahan jasmani. Anggapan itu tinlbul dari mereka yang hidupnya hanya mengutamakan "makan dan minum" saja.

Tentu hal ini akan terasa naif, jika sekali tempo tidak mendapatkan makanan, lalu untuk mengisi perutnya akan merampas makanan apa saja tanpa peduli pemiliknya. Bahkan hewan yang lebih kecil dan lemah menjadl mangsa tanpa belas kasih, yang penting perutnya bisa kenyang.

Justru karena itu, manusia yang punya daya pikir dan perasaan ini, hendaknya mampu dan menjaga serta memelihara dengan sebaik baiknya. Agama memberi tuntunan untuk membatasi hawa nafsu agar tidak bersifat atau bertabiat seperti binatang, sebagaimana Flrman Allah SWT:

"Hendaknya kamu makan dan minum dan jangan melebihi batas, sesungguhnya Allah tidak menyukai mereka yang melebihi batas" (Al- ‘Araf: 31)

Seruan makan dan minum ini tentunya dari miliknya sendiri yang diperoleh secara halal. Ada suatu ungkapan "Kullu Wasyrabu" yang bermakna ia mennggunakan bukan miliknya sendiri milik rakyat atau milik negara. Tingkah laku semacam ini jelas serakah atau sifat "lawwahmah", egoisentris, bahkan dia nekat melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya sendiri. Na'udzubillahi min dzalik.

V. DARI EGOIS MENJADI IKHLAS

Dalam suatu perjalanan yang lebih nyata, penyakit egosentris, acapkali menggunakan golongan lain sebagai alat mempengaruhi atau menguasai sesuatu yang merupakan obyek. Seperti halnya kaum buruh dan tani yang dijadikan alat agar menimbulkan pertentangan antara buruh dari majikan, yang mengakibatkan penutupan perusahaan atau perkebunan, yang berbuntut pada pemutusan hubungan kerja dan terjadilah masalah pengangguran, yang berarti pula menambah kemelaratan dari penderitaan. Kegiatan nafsu yang demikian, sering dianut oleh faham kolonialis dan imperialis yang tak jarang oleh kecerdasan otak lahir tanpa didukung otak batin, maka dunia tak akan lolos dari segala ancaman kesesatan, pertentangan dan kekacauan.

Firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj 46

"Apakah mereka tidak menjelajah di bumi, padahal mereka mempunyai mata hati (otak batin) atau telinga (alat pendengar batin) yang mampu mendengarkan, maka sesungguhnya tidaklah buta alat pancaindera lahirnya akan tetapi buta pancaindera batinnya. "

Ayat ini menyinggung mereka yang tidak memperdulikan badan halusnya yang mempunyai pancaindera batin, tanpa dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Otak batin akan melebihi kecakapan dengan daya daya tembus luar biasa. Sehingga bisa ditingkatkan ke alam yang abstrak yang memancarkan daya dayanya menuju ke alam 'Tuhan - alam wahdaniyah'.

Otak batin hanya dapat dipancarkan daya tembusnya dengan jalan tafakkur "creatifermegen", meditasi dan perenungan yang hakiki. Meditasi yang demikian ini dapat dilakukan dengan teratur dan tertib, latihan yang sungguh-sungguh, apabila seluruh alat pencernaan dapat beristirahat dengan sebaik baiknya manakala melakukan puasa di siang hari.

Dengan menunaikan ibadah puasa, maka daya pikir akan menerima pancaran daya yang dialirkan oleh "budhi", sehingga terjadilah perpaduan yang harnionis antara daya otak lahir akan luluh sifatnya yang semula menjadi sentral nafsu nafsu, menjadi pikiran yang bersih dan murni yang disebut "religius instink" atau mutmainnah.

Menurut hukum kekekalan daya "Behound wet der energie", tidak ada daya yang hllang lenyap tanpa berubah menjadi daya lain. Semisal, elektron yang kehilangan sifatnya sebagai elektron akan berubah menjadi sinar atau gelombang aether. Proses ini dinamakan "radio aktivitet". Daya yang dapat meruntuhkan elektron menjadi aether dapat dinamakan daya radio aktif

Demikian juga daya otak lahir yang berpadu dengan daya otak batin, akan berubah menjadi daya lain yang disebut "badan budi" yang disebut juga "De Gesstelijke kracht". Maka otak lahir yang semula berada di bawah pengaruh nafsu egosentris setelah perpaduan itu berubah sifatnya menjadi suci yang selalu mengandung ajakan untuk kebajikan, etis dan berkeadilan. Nafu egois ini berubah menjadi ikhlas.

Hasil bekerja otak yang demikian menjelmakan pikiran yang murni dan asli yang mengandung rasa perikemanusiaan yang dalam. Dan hasil pemikiran yang demikian akan mampu menghasilkan teori teori baru, menciptakan pendapat baru yang bermanfaat bagi seluruh umat mengenal kenyataan yang tidak diketahui oleh orang lain, mengetahui sesuatu tanpa analisa "empiris realitas", disebabkan dalam cara berpikinya di dorong oleh pancaran yang dapat ditingkatkan ke arah kenyataan yang mutlak "het transendental".

Dengan uralan ini dapat disadari betapa faedah dan hikmah puasa bagi kecerdasan otak dan kecakapan berfikir. Sekiranya umat Islam zaman ini dalam melakukan ibadah puasanya benar benar mencontoh jejak puasa Nabi dan para sahabat, yang dengan hasil puasanya mereka menjadi ahli pikir dan berhasil membina suatu negara yang demokratis yang belum pernah dicapai oleh bangsa-¬bangsa sebelum mereka.

Maka, umat Islam di zaman ini sedikitnya setahun sekali dengan ibadah puasanya akan berhasil menjelmakan ahli-ahli pikir yang infra dari supra intelektual, seniman yang genius, sastrawan dan pujangga yang mampu membentuk pembaharuan di bidangnya masing masing dan merubah rona dunia masyarakat orde baru dalam segala bidang pembangunan material dan spiritual sesuai dengan program Pemerintah yang terus kita laksanakan. Dalam hal ini Umat Islam berperan sebagai tenaga penggerak "driving force"

VI. OBATKU PUASA

Dr. Lord Stoddart dalam bukunya "'The New World of Islam" menyebutkan Muhammad adalah pembangun ruhani yang hebat, seorang ahli strategi, pemimpin umat, politikus ulung, ekonom serta sebagai seorang yang sosialis demokrat, beliau menolak segala pujian yang diberikan atas diri pribadinya.

Juga dalam buku "Hero is a Prophet", Thomas Carlyle mengemukakan, "umat Islam yang telah rnenerima pimpinan bimbingan Nabi Muhammad saw kemudian berhasil mendirikan pemerintahan di Spanyol yang sangat mengagumkan di abad pertengahan, sedangkan bangsa Eropa kala itu masih diliputi kebodohan."

Sementara dalam buku "The Law Quartely", Prof. Vaswani mengatakan: "Dengan wahyu Allah Yang Maha Pemurah, agama Islam menjadi suluh kemajuan di Afrika, Cina, Asia, Eropa, Persia dari Hindustan, sedang Eropa masih tidur nyenyak, kemudian umat Islam membangkitkan dan memberi bimbingan bagi mereka "

Dalam New Internationale Encyclopaedie disebutkan "Dunia sekarang harus banyak terterima kasih kepada Islam, sebab merekalah yang mempelopori kemajuan dunia." Umat Islam telah membangun gedung-gedung yang mengagumkan dunia seperti Taj Mahal dan AI Hambra yang kondang kolaka itu.

Mereka itulah yang mula-mula menemukan Aljabar, Ilmu Hitung, Kimia dan obat-obatan. Mereka yang pertamakalinya mendirikan Universitas di Baghdad, sehingga rombongan dari luar negeri, utamanya dari Eropa datang kesana untuk menjadi murid umat Islam.

Dalam Encyclopaedia Britannica menyebutkan, "Islam telah lebih dulu mengarang bermacam macam buku yang kemudian dikutip orang seantero jagat hingga sekarang. Di Cairo mereka telah mendirikan perpustakaan yang kondang di dunia. Sedangkan di masa itu London sebagai tempat yang kotor dan jelek, serta jalan-jalannya berbau busuk, padahal orang Islam mendirikan Cordova yang terkenal lantararan keindahan gedung gedung dan kebun kebunnya yang menawan."

Juga dalam buku "Ottasen's Eenvondige Wereld Geschidemis. Dr. Kernkamf menulis "Orang Islam menjadi dokter yang pandai dan ahli ilmu pengetahuan. Mereka itulah yang pertama kali mengarang angka satu sampai sepuluh yang digunakan hingga sekarang. Mereka sudah berhasil membuat dari meracik obat obatan, menciptakan penerangan (lampu) di jalan, mendirikan masjid dan istana yang indah, bercocok tanam, sedanlgkan orang Eropa mendapat beras dari orang Islam."

The roman Empire oleh Edward Gibson menyebutkan, bahwa dunia baru dibangun oleh Muhammad yang dianut oleh sejumlah 450 juta manusia di atas dasar spiritualitas.

Pujangga Barat lain berkata: "Long before the French revolution, Islam stood for liberty, equality and, Fraternity (lama sebelum Revolusi Perancis. Islam telah berdiri tegak dalam kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan).

Demikianlah hasil karya yang dihasilkan oleh kecakapan otak lahir dan kecerdasan otak bathin yang dimiIiki oleh umat Islam di zaman Nabi dan Khulafaurrasyidin serta ahli falsafah dengan melakukan puasa. Cobalall kita simak dan teliti biografi orang orang besar dan kalangan intelektual yang genius, tentu akan diketahui bahwa dalam hidupnya senantiasa berpuasa.

Seorang cendikiawan Barat yang masuk Islam mengatakan "First satisfy your intellect through sound reasoning, Faith will automatically spring up" (Terlebih dahulu hendaklah diselidiki dan ditimbang secara mendalam sehingga hasil pemikiranmu dapat memuaskan dan keyakinan "iman" otomatis akan datang sendiri).

Demikianlah rahasia puasa yang sanggup mencetak manusia menjadi intelek dan berkeprimanusiaan yang tinggi dan berkepribadian menuju kebahagiaan lahir dan batin yang sangat besar sekali manfaatnya kepada sesama mahluk hidup, masyarakat, bangsa dan negara.

Seorang ahli kesehatan berkata "Pencernaan itu adalah pusat penyakit dan berpantang itu adalah pokok obat." Ada yang berpendapat bahwa susunan kata tersebut adalah hadits Nabi, sehingga sementara ulamapun berpendapat demikian, sebenarnya bukan sabda Nabi, melainkan pitutur seorang shalih zaman dahulu.

Dalam buku Al Lu'lu Marshu halaman 73, Imam Zarkasyi berkata, ucapan itu tidak bersumber dari pada sabda Nabi, melainkan ucapan seorang tabib.

Peribahasa Latin menyebutkan: Plenus Venter non student it benter yang artinya: perut yang penuh makanan sukar belajar. Dan itulah sebabnya Napoleon Bonaparte mengatakan "Obatku adalah puasa."

VII. PUASA DAN PSIKOSOMATIK

Sabda Nabi Muhammad saw.:

"Makan banyak adalah penyakit dan berpantang adalah pangkal semua obat. "

Untuk membuktikan kebenaran sabda Nabi tersebut, dibutuhkan penelitian dari cabang ilmu kesehatan misalnya, ilmu urai (Anatomi), ilmu pengobatan serta ilmu ilmu obat obatan, ilmu sebab-¬sebab penyakit (Aetiologi). Ilmu asal datangnya penyakit (Pathogeni), ilmu ketentuan hilangnya penyakit (Prangnostik).

Sekali saja Nabi bersabda dibutuhkan penelitian dalam bermacam ilmu padahal beliau adalah orang awam tidak pernah belajar berguru. Namun setiap Sabda Nabi selalu menjadi pengasuh dan pendorong kepada umatnya agar memanjatkan pikiran ke arah ilmu pengetahuan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena setiap ayat Al-Qur'an dan Sabda Nabi bila tanpa dianalisa segi ilmu pengetahuan, baik yang eksak ataupun yang abstrak tentu akan dijumpai kekaburan dan akan menyimpang dari tujuan hakiki

Sabda Nabi itu menerangkan bahwa makan banyak adalah penyakit atau dengan kata lain perut itu adalah sentral penyakit, yang pada saat tertentu harus diistirahatkan daripada makanan, yaitu dengan "berpuasa"

Kalau kita coba menganalisa Sabda Nabi tersebut maka dapat ditarik tiga kesimpulan. Pertama orang yang sedang berpuasa perutnya dalam keadaan kosong akan menyebabkan kosongnya zat zat makanan di dalam usus kecil. Oleh karena itu darah terpaksa menghisap zat zat yang basah dalam usus dan perut sebagai gantinya

Orang sang sering mengalami keadaan yang demikian pada umumnya mempunyai daya penglihatan tajam, gerak cepat serta memiliki kecakapan menganalisa persoalan dengan mudah.

Kedua, setelah zat zat yang basah yang siap dihisap oleh darah tadi hilang, maka usus dan perut menjadi kering dan panas, semisal dengan mesin kalau kehabisan air menjadi kering dan panas.

Orang yang dalam keadaan demikian biasanya rnempunyai sifat sederhana dalam segala hal, bertindak tegas dalam mengambil keputusan. tanpa sikap ragu ragu.

Ketiga, usus dan perut yang dalam keadaan kering tadi, maka lendir yang berada dalam usus dan perut akan menjadi hancur. Sebab lendir inilah yang menjadi sumber penyakit. Karena kalau lendir ini selalu bertambah banyak dalam perut dan usus akan menyebabkan timbulnya penyakit yang dinamakan "Muces zichten". Dan jika seseorang dihinggapi penyakit ini, maka keadaannya bersikap pasif, rendah, dan lemah daya berpikirnya serta lambat dalam segala galanya.

Muces ziehten ini banyak jenis dan macamnya antara lain menyebabkan lemahnya pencernaan, karena makanan di dalam perut tidak lekas hancur halus lantaran licin oleh banyaknya lendir tadi yang mengakibatkan kerja syaraf otak dan tubuh menjadi lamban dan lemah.

Lambatnya kerja serat syaraf otak menyebabkan pikiran menjadi tumpul, sukar sekali untuk berpikir dan menerima pelajaran, sedangkan tubuh jasmani selalu terasa berat, malas dan lemah.

Jika penyakit ini tidak segera diatasi, boleh jadi akan menimbulkan berbagai penyakit lain, misalnya penyakit yang dalam bahasa latin dinamai "psoriasis" yakni penyakit supak (schilfrende huild zichte), penyakit mati palsu dan lumpuh (verlamming). Pada akhirnya akan menimbulkan penyakit demam selama seminggu berturut turut tanpa panas. Akan tetapi sesudah timbul panas yang bergelora dari perut naik ke otak sehingga meliputi seluruh tubuh dan pada umumnya membawa rnaut.

Demikianlah bahayanya penyakit yang disebabkan perut yang selalu kebanjiran makanan, bukan saja terhadap tubuh jasmani tetapi juga akan menimbulkan perubahan tabiat yang tidak baik.

Untuk menghindari timbulnya penyakit ini tidak ada lain, kecuali dengan pada suatu saat perut harus beristirahat atau dengan kata lain puasa. agar supava lendir dalam usus dan perut menjadi hancur. Maka dengan melakukan puasa, tubuh jasmani dan tabiat akan menjadi sehat.
Kiranya kalau kita simak hadits Nabi tersebut, betapa pentingrlya melakukan puasa yang sampai sekarang ini menjadi perhatian dan penelitian para pakar ilmu, utamanya ilmu kedokteran-kesehatan.

VIll. PUASALAH, NISCAYA SEHAT

Sabda Nabi:

"Hendaklah kamu berpuasa, niscaya kamu sehat. "

Yang dimaksud dengan puasa menurut batasbBatas yang ditetapkan oleh Allah SWT.

Hakikat puasa pada hadits ini, ialah puasa yang menurut batas batas yang ditetapkan oleh AIIah SWT dan garis yang telah ditentukan Nabi Muhammad saw saw, yaitu berpuasa sebulan lamanya dalam setahun dan boleh ditambah diwaktu lain yang dinamakan puasa sunnah.

Menurut ajaran Islam tidak dibolehkan bagi penganutnya berpuasa terus-menerus. Karena kalau berpuasa yang demikian akan menimbulkan penyakit pula yang jelas luka dan infeksi dalam perut karena terlalu lama menderita lapar. Tentunya, hat ini tidak perlu direntang-panjangkan bagaimana bias dampak akibatnya.

Pada setiap agama tidak sama cara dan aturan di dalam melakukan puasa. Dalam Agama Budha berpuasa siang malam sampai beberapa hari lamanya tanpa berbuka sebagaimana puasanya Mahatma Gandhi selama 40 hari (siang/malam). Puasa semacam ini sangat berat, barangkali hanya dapat dilakukan oleh beberapa orang saja.

Juga puasa orang Yahudi dan Kristen dengan syarat menahan diri dari makanan yang berdarah dan rempah rempah, akan tetapi pada waktu pagi di perkenankan makan sepotong roti yang memakai daging. Puasa demikian itu terlalu ringan.

Karena itu pulalah, maka Agama Islam mengambil jalan tengah puasa yang tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan, sederhana sesuai dengan kemampuan fitrahnya sebagai umat pertengahan sebagalmana firman Allah SWT:

"Demikianlah Aku (Allah) jadikan kamu umat pertengahan sebagai bukti kepada manusia." (Al Baqarah 2:46)

Menurut ajaran Islam, dalam melakukan puasa tidak hanya diwajibkan menahan lapar dan haus semata, akan tetapi wajib pula menahan dan menutup segenap alat pancaindera dari segala macam pengaruh dan perbuatan maksiat, dan harus mampu mencegah gerakan tubuh maupun bisikan batin yang dapat menimbulkan pengaruh pada perbuatan jelek, tidak terpuji.

Jelasnya segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh pancaindera, baik dengan perantaraan mata, hidung, mulut, telinga maupun kulit, maka hasil tangkapan tadi adalah merupakan daya daya atau elektron bebas yang langsung masuk melalui indera masing masing. Kemudian daya daya tadi melakukan Process of Relay, lalu berubah menjadi arus listrik hidup "bio electrisiteit" yang terus mengalir ke pangkal otak sampai di pusat akan dan terus ke otak besar groate hersen. Yang kemudian menimbulkan kesadaran atau pikiran yang dinamai ruh pikir atau Anima Mentalis, ialah pikiran yang tersusun dari bioelectronen.

Oleh karena pancaindera terusun dari materi atau jasad kasar, maka segala sesuatu yang ditangkap olehnya tentu berupa serba benda, yakni keadaan yang nyata yang berbentuk materi, maka dengan sendirinya dalam pikiran menyimpan gambaran gambaran yang serba materialistis.

Sebagaimana diterangkan bahwa daya daya yang berada di pangkal otak menjelmakan nafsu (instincten). Oleh karenanya pangkal otak disebut "sentralnya nafsu" yakni pikiran yang materialistis, pikiran yang mempunyai obyek ke arah kebendaan semata dan keinginan yang mengandung daya daya kebencian kemurkaan dan sebagainya.

Setelah itu daya daya tadi mengalir ke dalam pusat kemauan yang disebut juga "pusat gerakan" atau motorische centrum lalu mengalir melalui urat syaraf dan akhirnya menuju ke otak untuk melakukan gerakan, perbuatan, tindakan dan semacamnya

Oleh karena daya daya pikiran tadi telah berpadu dengan daya daya nafsu maka daya daya itu mengandung sifat hewaniyah atau anima mentalis, sehingga hasil pemikiran yang demikian dipengaruhi oleh sifat sifat yang serupa dengan hewan.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa segala sesuatu yang didengar oleh telinga, yang dilihat oleh mata, yang dirasakan oleh kulit, yang dikerjakan oleh tangan yang digerakkan oleh kaki, yang terbayang dalam pikiran atau angan angan dan segala macam gerakan tubuh, semuanya itu bercampur dengan nafsu hewan, sebagai akibat proses yang berasal dari daya daya atau elektron bebas yang ditangkap oleh masing masing alat pancaindera yang mengalir dari urat syaraf kedalam otak.

Elektron adalah daya hidup tubuh, yakni tubuh membutuhkan elektron elektron bebas untuk hidupnya atau dengan kata lain: zat hidup harus ada pada elektron. Jadi elektron tidak membutuhkan pertukaran zat hidupnya, oleh karena itu ia memiliki hubungan langsung dengan pusatnya ialah Yang Maha Mutlak, Yang Maha Hidup dan Menghidupkan, yaitu Allah SWT.

Kalau elektron yang berada di dalam tubuh hanya digunakan untuk kebutuhan lahiriyah berupa benda, kekayaan, kemewahan, makan banyak dan enak tanpa diberi kesempatan untuk melakukan hubungan dengan asas pusatnya (Allah SWT), maka elektron tadi akan berontak. Ibarat masyarakat, rakyat dalam suatu negara yang tidak diberi kesempatan melakukan hubungan dengan pemerintah pusatnya, maka rakyat itu akan berontak karena tidak diberi hak asasi atas mereka

IX. PUASA TAKLUKKAN SINAR IBLIS

Adalah mafhum belaka bahwa nafsu itu mengandung ajakan yang dapat disamakan dengan instink hewan, antara lain instink lapar instink menghindarkan diri atau mencari perlindungan, instink loba instink tamak, instink berkelahi, berperang, dan semacamnya.

Semua nafsu tersebut adalah berbentuk api yang abstrak yang mengandung ajakan berupa keinginan yang berkobar untuk menyampaikan maksudnya, tak ubahnya bagaikan api yang berkobar untuk menjilat apa saja yang berada di sekitarnya.

Api yang abstrak itu hanya mempunyai hubungan saling menggetar resonansi dengan mahluk yang tersusun dari api yang abstrak, ialah iblis dan setan.

Iblis dan setan menurut kejadiannya berasal dari elektron hidup berujud dari daya daya elektro magnetik, semisal dengan sinar membunuh (dudende snruol?) yang mempunyai gelombang 0,000,0! sampai dengan 0,000,001 Iebih pendek dari gclombang arus Iistrlk tehnik bolak balik, Iebih pendek dari telegraf tanpa kawat, Iebih pendek dari gelombang radio dan sinar cahaya, bahkan lebih pendek dari sinar ultra violet.

Oleh karenanya, siapa yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya akan menjadi korban sinar iblis (setan), pikirannya selalu dikendalikan iblis yang mengajak berbuat buruk dan jahat sesuai dengan sifat yang dimiliki oleh iblis (setan).

Maka untuk mencegah agar nafsu nafsu ahlak bertindak leluasa di dalam tubuh harus senantiasa diusahakan suatu alat yang ampuh untuk menaklukannya ialah dengan daya daya yang mempunyai gelombang yang lebih pendek daripada gelombang Iblis, yaitu Sinar Tuhan "Nurullah"

Sinar Tuhan dapat diperoleh dengan bermacam syarat beribadah antara lain ialah puasa, sehingga dengan otomatis elektron elektron bebas yang berada ditubuh jasmani memanjat ke alam Tuhan. Karena Sinar Tuhan adalah gelombang paling pendek dari semua gelombang dan menembus alam semesta, dalam segala keadaan, termasuk otak manusia.

Sinar Tuhan yang menembus ke dalam otak manusia sanggup menghancur-leburkan gelombang iblis dan setan yang bersarang di dalam otak. Sinar Tuhan yang menembus ke otak manusia, lalu sinar itu diserap oleh badan budi maka akan menimbulkan pikiran disebabkan daya daya dalam otak telah beresonansi dengan Alam Tuhan.

Otak yang berisi Sinar Tuhan dinamakan otak batin yang sanggup mencegah segala kegiatan hawa nafsu (iblis dan setan) sehingga pancaindera dan alat alat tubuh dapat dikendalikan dengan sempurna.

Misalnya mata dapat dicegah dari pandangan yang membawa pengaruh buruk, telinga dapat dicegah dari mendengarkan kata kata yang memberikan pengaruh menimbulkan amarah lisan, dapat pula menahan kata kata buruk, memfitnah dan kata kata yang tidak sedap, kotor menyakitkan hati orang, rasa dengki, iri hati, loba, tamak rakus, takabur, riya dan segala macam tindakan tingkah laku dan gerak gerik yang menjurus kepada kejahatan dapat dihindari.

Jelaslah bahwa melakukan puasa menurut ajaran Islam tidak hanya sanggup menahan lapar dan haus semata, melainkan harus mampu menutup semua pintu pintu alat pancaindera agar tidak kemasukan daya daya iblis dan setan. Sabda Nabi:

"Beberapa banyak orang berpuasa tetapi pusanya tiada berarti kecuali Iapar menahan lapar dan dahaga saja."

Maksud hadits ini, orang yang berpuasa hanya menahan lapar dari dahaga tetapi tidak dapat mencegah perbuatannya dari pengaruh nafsu iblis dan setan, maka puasanya tidak memperoleh hikmah apa--apa.

Sabdanya lagi: "Siapa yang tidak dapat menahan kata kata buruk dan berbuat buruk maka bagi Allah tiada guna ia menahan lapar dan dahaganya "

Jadi yang dimaksudkan dengan puasa bukan hanya sanggup menahan lapar dan haus saja, tetapi rohaninya (badan halus) harus mampu pula menghalau nafsu nafsu Iblis dan setan yang mengandung ajakan untuk berbuat jahat .

Berkata Umar lbnul Khattab "Perangilah nafsu nafsumu sebelum kamu memerangi musuh musuhmu". Memerangi hawa nafsu pasti dapat ditundukkan dengan melakukan puasa ialah puasa lahiriyah dan puasa rohaniyah. Puasa lahiriyah yakni menahan makan dan minum, dan Puasa rohaniyah ialah menutup alat pancaindera dan segala macam days days yang menimbulkan nafsu yang berkonotasi kepada perbuatan yang maksiat.

FULL DOWNLOAD E-BOOKNYA
http://pdfdatabase.com/download_file_i.php?file=8285103&desc=Metafisika+Puasa+.pdf

Sumber: Metafisika Puasa oleh KH Bahaudin Mudhary

Setelah menjadi Moslem

Kesaksian lain Mantan Gembala Gereja & Penginjil yg masuk Islam

Katagori : Journey to Islam
Oleh : Redaksi 04 Nov 2003 - 12:03 am

imageTadinya saya ragu untuk menuliskan kisah ini, karena saya takut terjebak dalam rasa & sifat riya.. Tetapi setelah membaca posting Kisah Kesaksian 4 Orang Gembala yang kembali ke agamanya masing-masing yang diposting di Yesus.net & Kebenaran.net, ini merupakan sebuah pengungkapan secara jujur & berani atas praktek rohani Gereja yang sebenarnya rahasia & tidak diketahui oleh banyak pihak termasuk umat Kristiani sendiri.

Karena saya melihat ada upaya penyangkalan kebenaran oleh kalangan-kalangan tertentu umat Kristiani di forum diskusi agama tersebut. Demi tegaknya kebenaran & agar semakin banyak domba-domba maupun gembala-gembala Kristus yang bisa menemukan jalan kebenaran Ilahi sesungguhnya, maka saya beranikan diri menulis & menuturkan kisah sejati ini.

Saya berharap para domba & gembala Kristus yang membaca kisah ini memahami & menghayati pengalaman rohani saya ini, agar bisa menemukan kebenaran Ilahi yang sejati, Jalan Tuhan yang benar & tidak sesat.

Oleh karena itu demi penghargaan kepada umat Kristiani & umat Islam, saya tidak mengutip satu ayatpun dari Alkitab & Al-Qur'an. Kesaksian ini betul-betul ungkapan hati & jiwa saya.

imageSaya seorang pria, dilahirkan di Manado 27 tahun yang lalu, nama saya Paulus F. Tengker, saya dilahirkan dalam tradisi keluarga penganut Kristen yang fanatik. Ayah saya seorang Pendeta Gereja Pantekosta, kakak wanita saya tertua menikah dengan seorang penginjil Nehemia terkenal. Saya dididik untuk menjadi taat dalam beragama & direncanakan papa untuk menjadi penerus tradisi keluarga, menjadi Gembala Tuhan.

Itulah sebabnya setamat SMA saya melanjutkan kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab yang berlokasi di kawasan [eraser]- Surabaya. Kota Surabaya dipilih karena selain lebih dekat ke Manado, juga merupakan salahsatu kota dengan umat Kristiani yang terkemuka, banyak Gereja megah berdiri di tengah kota & pekabaran gembira Cinta Kasih Tuhan Yesus mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat Jawa Timur yang mayoritas beragama Islam fanatik.

Selama kuliah saya juga bekerja part-time sebagai pelayan Tuhan di Gereja Nehemia & Gereja Pantekosta di Indonesia Timur cabang Surabaya. Saya bekerja sebagai penyusun kisah kesaksian dari hamba-hamba Islam yang bertobat masuk Kristen. Karena kebanyakan orang-orang itu adalah orang dari desa, atau orang yang awam, beberapa diantaranya bahkan sepertinya sakit jiwa, atau para pemakai Narkoba yang masih kecanduan berat, maka saya harus menuliskan kisah kesaksian yang hebat untuk mereka. Saya biasa menulis cerita dengan tajuk: "Hamba Tuhan yang kembali, mantan seorang Kyai masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN masuk Kristen" dsb. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan saya itu sangat sempurna sekali, bahkan hampir tak bercela, saya ahli mengutip Al-Qur'an & Hadist, saya juga tahu urutan pendidikan Islam dari mulai sekolah Islam, pondok Pesantren hingga IAIN. Saya juga sering ditugaskan untuk membuatkan dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu & foto-foto palsu, untuk memberi kesan bahwa mereka itu dulunya benar-benar bekas tokoh Islam walaupun sebenarnya bukan!. Bahkan saya juga mengajari mereka membaca Al-Qur'an yang akan dipakai untuk menohok orang-orang Islam yang sedang kami injili & berusaha membantah kami.

Beberapa kisah kesaksian yang sudah dibukukan, beberapa diantaranya merupakan hasil karangan saya. Memang betul orang Islam yang murtad itu ada, tetapi mereka tidaklah sehebat kisah kesaksiannya, jika disebut mantan Ulama atau Mahasiswa IAIN, atau Guru Ngaji yang sekolah di Mesir, maka yang sebenarnya mereka itu adalah para pengemis, gelandangan, bekas pecandu Narkoba, wanita nakal & para preman tak beragama, orang desa yang berKTP Islam tapi berbudaya animisme didesa-desa pesisir selatan Jawa (misalnya Sukabumi & Blitar).

Bahkan saya sering berjumpa orang-orang Islam yang dibaptis itu ternyata seumur-hidupnya hampir tak pernah shalat & mengetahui ajaran Islam yang paling dasar.tapi kami harus melaporkan keberhasilan ini dengan cara yang gemilang kepada para jemaat yang telah berderma.maka kami rekayasa kisah kesaksian orang-orang lugu ini menjadi hebat & canggih. Tentu para domba di Gereja akan senang kalau mendengar mantan Ulama masuk Kristen, walaupun yang bersangkutan sebenarnya Cuma bekas gelandangan buta huruf misalnya.

Saya jalani terus pekerjaan ini hingga tamat kuliah & akhirnya saya dinobatkan sebagai pendeta muda. Karena keahlian saya ini terhitung langka, maka tugas ini tetap dipertahankan. Saya juga rajin membeli tafsir Al-Qur'an, Hadist & buku-buku Islam untuk mencari kelemahan-kelemahannya. Gereja mendanai setiap apapun yang berhubungan dengan pekerjaan saya. Saya menemukan bahwa sikap saling berbeda pendapat namun saling menghargai sebagai kelemahan Islam yang paling utama dalam pandangan Kristen.

Bahkan saya juga pernah berpura-pura belajar mengaji & mengaku sebagai Islam dengan mengundang seorang Guru Ngaji ke rumah dinas saya, saya belajar ngaji hingga 1 tahun lebih & Ustad itu tak pernah menyadari sampai saya tamat belajar, bahwa saya sebenarnya seorang Kristen. Berkat pengajaran dia itu saya bahkan bisa mengaji & hal ini ternyata berguna sekali untuk saya sekarang ini, ketika kali ini saya dengan sesungguhnya belajar agama Islam.

Saya pun secara part time terkadang ikut misi penginjilan malam yang bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari. Kami mendatangi tempat-tempat keremangan malam di seantero kota Surabaya, kami wartakan injil kepada para pekerja seks, ABG, wanita nakal & kaum gay. Yang kami target untuk dikristenkan biasanya adalah para pekerja seks independent, para pengunjung diskotek & kafe yang menyambi, baik itu gadis belia maupun para lelaki muda penjaja seks untuk kaum gay. Setiap orang yang terpilih biasanya hasil seleksi & pengamatan yang teliti, tidak sembarangan orang kami target, biasanya kami telah mengawasi mereka selama kurang lebih 1 hingga 3 bulan. Para penginjil yang aktif di sini tidak aktif dalam kegiatan Gereja apalagi memimpin kebaktian dan lain acara rohani. Sebab kami tak mau citra Gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil di tempat keremangan malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak mengunakan seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya pengunjung diskotik & kafe.

Selain itu juga para penginjil Gembala Tuhan di Malam Hari juga aktif dalam jaringan pengedaran narkoba, sebab inilah cara termudah menjerumuskan seorang umat beragama lain dalam kesesatan hidup lalu setelah mereka tersesat & butuh pertolongan kamilah yang akan merangkul mereka. Apabila tidak terangkul pun, kami sudah berhasil merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering ke diskotik atau kafe. Mungkin para pembaca posting ini sudah membaca artikel panjang tentang Jaringan Narkoba di Jakarta di harian Kompas edisi hari Minggu tgl. 11 Maret 2001, di sana diceritakan dengan gamblang betapa penyebaran & mafia narkoba sudah menyebar sangat pesat di Jakarta & sulit diberantas. Betapa aparat kepolisian, TNI, pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung & mafianya bekerja sama begitu rapi.

Tapi ada yang kurang dari cerita itu & ini sangat sulit mereka telusuri, yaitu keterlibatan Gereja dalam jaringan & sindikat narkoba! Berbeda dengan para mafia & Bandar yang ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata untuk menjaring domba Kristus baru & menyesatkan generasi muda Islam!

Jujur saja, kisah kesaksian bahwa para gembala Tuhan pun banyak yang memakai narkoba untuk menunjang performance mereka itu benar adanya. Narkoba itu digunakan agar para Gembala Tuhan bisa tampil percaya diri &, kami sangat yakin, bahwa kondisi fly & sakauw adalah kondisi dimana kami bisa kontak langsung dengan Roh Kudus!. Kisah Kesaksian yang dituturkan 4 mantan gembala itu benar adanya, saya pun tahu persis karena selaku anggota tidak tetap penginjilan malam hari, sayalah yang memasok kebutuhan mereka, saya kenal banyak dengan para Bandar Besar Narkoba di Surabaya.

Bahkan beberapa Bandar Besar itu adalah jemaat Gereja yang taat, donasinya bahkan ada yang melebihi nilai persepuluhan mereka. Selain menyumbang uang untuk penginjilan, mereka juga menjual Narkoba dengan harga khusus kepada Gereja untuk memasok kebutuhan para Gembala yang membutuhkan & untuk diedarkan guna merusak generasi muda Islam. saya juga terkadang memakai ectassy/inneks, hanya saja saya pakai ketika menjamu para tamu Gembala Tuhan dari luar kota. Kami pun biasa ketemu & ngobrol-ngobrol di beberapa pub malam terkenal yang pasti dikunjungi para Pelayan & Gembala Tuhan bila berkunjung ke Surabaya. Kita punya private member di Kowloon, Club Deluxe & Top Ten. Saya pernah menemani pendeta terkenal seperti; KAM Jusuf Roni (yang mantan Mubaligh & tokoh Islam terkenal), Gilbert Lumoindang, & Suradi Ben Abraham di pub-pub tersebut.

Kami bahkan pernah melakukan pembaptisan beberapa pekerja seks di private room salah satu pub terkenal itu sambl tripping!!, setelah itu kami "dating" dengan mereka, "mandi suci bersama" istilahnya. Kalau masalah skandal seks antara jemaat & pendeta atau penyanyi Gereja & Gembalanya, saya tak tahu persis, tapi yang saya tahu memang sewaktu menemani para Gembala Tuhan mengunjungi pub malam, pernah mereka di antaranya ditemani beberapa wanita yang dikatakannya sebagai jemaat yang minta diurapi secara khusus.

Selain itu saya juga aktif dalam pembinaan domba-domba baru yang kebanyakan berasal dari pedesaan & para pekerja malam. Seperti diuraikan di awal kisah nyata ini. Sayalah terkadang mengajari mereka tentang Islam, tetapi tentunya yang telah kami sortir bahwa ajaran Islam itu mengakui ketuhanan Yesus misalnya. Saya juga mengajari mereka berakting untuk menunjang penampilan mereka di acara KKR atau kesaksian di Gereja. Jangan sampai mereka tidak hapal kisah nyata hasil rekaan saya sendiri lalu melenceng ke kisah nyata mereka sendiri, yang kalau ketahuan bisa berakibat fatal bagi Gereja!.

Khusus untuk KKR kami melatih orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, bisu & berbagai penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para pengkhotbah & jemaatpun akan histeris & percaya itu mukjizat. Kami pun harus menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat & angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi dimulai. Terkadang ada jemaat yang di luar kendali & skenario betul-betul minta diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan mengatakan: maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali saja?!.

Biasanya para penginjil malamlah yang bertugas untuk menahan orang-orang yang di luar skenario acara, kami tidak pernah melibatkan pemuda Gereja karena mereka diluar gugus kendali komando kami. Bagi umat Kristiani atau para Gembala & pelayan Tuhanpun yang tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut & sulit mempercayai kenyataan ini, tetapi saya beitahukan sekali lagi: SEMUA ITU BENAR-BENAR TERJADI!. Selain 4 mantan gembala itu, sayalah juga saksi hidup lainnya.

Mengapa Saya Masuk Islam?


Ketertarikan saya kepada Islam bukan dari buku-buku yang saya baca, karena buku-buku itu tak pernah saya baca dengan sepenuh hati & sampai tuntas, saya hanya mencari point-point tertentu saja. Saya masuk Islam bukan setelah bertemu atau berdiskusi dengan orang Islam, karena saya selalu menganggap & diajarkan oleh Gereja bahwa orang-orang Islam itu sebagai orang-orang yang hina, kotor, bodoh, terbelakang, kasar, keji, penuh tipu muslihat & penuh dosa. Ajaran Islam dinyatakan sebagai ajaran sesat & umatnya kalau tidak kita hinakan harus kita insyafkan, hal-hal inilah yang tertanam dalam benak saya sejak kecil hingga dewasa ini. Perlu semuanya ketahui ajaran kebencian kepada ajaran Islam & umatnya ini merupakan pelajaran pokok yang diberikan kepada kader-kader umat Kristiani sejak kecil, materi ini mulai disampaikan di pengajaran sekolah minggu & jika kita akan menjadi berminat menjadi penginjil atau Gembala Tuhan, pelajaran ini akan semakin diperdalam kembali.

Saya akhirnya masuk Islam justru setelah mengalami suatu mimpi luar biasa & beberapa kejadian di keesokan harinya, yang akhirnya merubah jalan hidup saya menuju kebenaran sejati.

Bermula dari suatu Kamis malam, malam Jum'at tanggal 11 Januari 2001, saya bermimpi sedang berdoa di hadapan gambar Tuhan Yesus di suatu Gereja yang sangat megah, lalu datanglah Tuhan Yesus menemui saya, dengan senyum-Nya yang agung! saya bahagia sekali, ini adalah mukjizat bagi saya!. Sayapun lalu memandangi Tuhan Yesus dari ujung kaki hingga ujung rambut, sungguh mirip sekali bahkan lebih agung dibanding foto & gambar Tuhan Yesus yang saya miliki. Tetapi sesaat kemudian datang menghampiri kami seorang pria berwajah Arab Palestina mirip orang Yahudi atau Israel, dia berkata: "Kalian ini siapa?"

Saya menjawab: "Saya seorang domba yang sedang bertemu Tuhannya!"

Dia bertanya lagi : "Mana Tuhannya?"

Tuhan Yesus menyela : "Akulah Tuhan Yesus, Juru Selamat Umat Manusia & Dunia!, siapakah engkau wahai pria asing?"

Pria Yahudi itu berkata : "Akulah Isa Al-Masih, & engkau bukanlah diriku!"

Saya menyela : "Wahai engkau orang Yahudi ataukah Arab, janganlah kamu berbuat begitu di hadapan Tuhanku!"

Pria Yahudi itu berkata : "Kalau begitu buktikanlah bahwa kamu adalah Yesus atau Isa Al-Masih sebenarnya!"

Tuhan Yesus berkata : "Engkau akan kujadikan domba hina karena telah menghina Tuhanmu!"

Lalu Tuhan Yesus memejamkan mata & sungguh ajaib! dari tangannya keluar mukjizat sinar api & dia menyemburkannya kepada pria Yahudi itu, pikir saya pria Yahudi itu akan binasa karena berani menghina Tuhan Yesus!.

Keajaiban keduapun terjadi!, pria Yahudi yang mengaku sebagai Nabi Isa Al-Masih itu tak kurang apapun & dia lalu tersenyum, kemudian api itu kembali menyembur kepada Tuhan Yesus, lalu Tuhan Yesus menjerit kesakitan & wujudnya tiba-tiba berubah!, kedua telinganya memanjang.. dari mulutnya keluar gigi taring..& dari belakang tubuhnya keluar ekor, wajahnya pun berubah mengerikan!... lalu salahsatu tangannya mendadak memegang sebuah tombak seperti garpu!... TUHAN YESUS YANG SAYA LIHAT DALAM MIMPI INI BERUBAH MENJADI IBLIS..!!!.

Sementara pria Yahudi itu lalu berdoa dalam bahasa seperti bahasa orang Israel, Tuhan Yesus yang telah berubah wujud menjadi Iblis itu lalu lari terbirit-birit!... Kemudian ada kejadian ajaib lainnya terjadi, Gereja Megah tempat saya berdoa tiba-tiba menghilang, lalu berganti dengan pemandangan seperti disebuah padang pasir yang sangat tandus.

Saya yang kaget & tak percaya melihat kejadian ini lalu dengan terbata-bata saya bertanya pada pria Yahudi ini: "Siapakah engkau sebenarnya?"

Pria itu menjawab : "Akulah Isa Al-Masih, hamba Allah, Rasul-Nya yang ke 24, yang oleh engkau beserta umat-umat lainnya dinyatakan sebagai Tuhan Yesus".

Saya berkata : "Bukankah engkau telah mati dikayu salib & telah berkorban demi menebus dosa umat manusia?"

Nabi Isa Al-Masih menjawab: "Bukan seperti itu kejadiannya, engkau telah diperdaya oleh Iblis & para pengikutnya yang telah berusaha mencelakakanku tadi & sekarang dia telah terlihat wujud aslinya"..

Saya berkata : "Maksud tuan, Iblis tadi itu..., jadi selama ini?.."

Nabi Isa Al-Masih menukas : "Sudahlah, maukah engkau tahu kebenaran Ilahi sejati?"

Saya menjawab : "Jika itu ada saya bersedia.."

Nabi Isa Al-Masih menjawab : "Tetapi untuk menemukan kebenaran sejati itu engkau harus berkorban banyak, engkau akan kehilangan pekerjaanmu, hidup miskin, kehilangan teman-temanmu, serta dibenci banyak orang?"

Saya menjawab : "..emmmmm" (tak bisa berkata-kata)

Nabi Isa Al-Masih berkata : "Ketahuilah akulah Nabi Isa Al-Masih sebagaimana yang telah aku katakan tadi, suatu saat nanti aku akan turun kembali ke muka bumi untuk meluruskan segalanya yang salah tentang aku. Janganlah engkau termasuk dalam golongan yang keliru itu, jika engkau ingin menemukan kebenaran sejati, engkau sebenarnya telah memiliki catatan-catatan kebenaran itu, tapi engkau tak membacanya dengan pikiran & hatimu. Otakmu telah beku karena telah disesatkan orang-orang yang diilhami Iblis & para pengikutnya. Kalau engkau mau mencari kebenaran, engkau akan menemukannya di suatu tempat, tepat esok hari dimana kamu ditempat itu mendapatkan suatu kesulitan!"

Lalu pria yang mengaku dirinya sebagai Nabi Isa Al-Masih itu mengucap salamnya orang Islam..kemudian pergi...sayapun lalu terbangun....hari telah pagi...saya merenung mimpi apa itu tadi?, kesulitan apa yang akan saya alami hari ini? Hari telah tiba kembali, rupanya ini hari Jum'at tanggal 12 Januari 2001, saya pikir itu cuma sebuah mimpi saja, saya lalu ingat cerita takhayul orang Jawa, kalau Malam Jum'at pasti setan-setan itu gentayangan, mungkin saya mengalami itu barangkali..

Kemudian saya buka-buka buku-buku Islam yang saya miliki, tiba-tiba saja saya merasa menemukan banyak hal yang selama ini tidak pernah saya baca....betapa pikiran saya telah dibukakan..tapi saya belum yakin betul...

Ketika perjalanan menuju kantor saya di sekretariat Gereja, mendadak mobil saya mogok tepat di depan sebuah Mesjid di kawasan [eraser], Surabaya, sayapun kaget, kok bisa-bisanya mogok di depan sebuah Mesjid yang saya benci? Jangan-jangan mimpi itu betul?!. Akh saya pikir ini cuma kebetulan saja jangan percaya takhayul!, namanya mogok itu bisa terjadi kapan saja pikir saya, belum hilang kaget saya, tiba-tiba ada seorang pria menghardik saya & meminta dengan kasar dompet & HP saya!, saya kaget, panik campur takut, lalu saya berlari ke arah...Mesjid & masuk ke sana, minta tolong sama orang-orang di situ..orang yang mau menodong sayapun lalu berlari menghindari massa, rupanya waktu itu jam 11.30.. mendekati jamnya shalat Jum'at, saya perhatikan sekitar saya...orang-orang berpeci, bersarung hendak shalat Jum'at..saya ini ada di mesjid.. mimpi saya... pesan orang Yahudi yang mengaku sebagai Nabi Isa Al-Masih dalam mimpi itu....saya bingung lalu saya tak sadarkan diri....

Ketika tersadar..saya berada di sebuah ruangan Mesjid rupanya..& ada seorang Bapak tua berpeci yang mengatakan saya tadi itu pingsan...saya lalu berdiri..tiba-tiba hati ini ingin menangis..menjerit.."Ya Tuhan!..Engkau telah menunjukkan jalan bagiku!"...Pak Tua itu kaget & bertanya: "ada apa nak?", lalu saya ceritakan semua mimpi saya tadi malam & kejadian yang saya alami, juga siapa saya & apa pekerjaan saya..serta perbuatan-perbuatan saya dalam usaha memerangi & memperdaya agama Islam beserta umatnya.

Bapak Tua itu berkata: "Itu suatu petunjuk dari Tuhan bagimu, boleh percaya apa tidak, saya bukanlah seorang ahli agama yang baik....sekarang kamu teruskan perjalanan atau pulang" Sayapun lalu pulang..menelpon Gereja bahwa saya hari ini tidak enak badan, jadi nggak masuk kerja, tapi 3 jam kemudian, sekitar jam 16.00 sore saya kembali lagi ke Mesjid itu, lalu saya melihat ada pengajian, pak tua berpeci itu memimpinnya, saya beranikan diri masuk & berkata: "pak tolong yakinkan saya!..saya ingin mengetahui tentang agama Islam sebenarnya!".

Disaksikan para jamaah mesjid itu, kemudian kami berdiskusi panjang lebar hingga malam hari, saya lalu pamitan pulang & menyatakan pada pak tua bahwa diskusi ini belum selesai & akan kami sambung esok pagi. Proses diskusi ini memakan waktu seminggu lamanya, setiap pagi sebelum berangkat kerja sekitar jam 06.00 hingga jam 08.00 pagi saya mampir ke Mesjid tersebut & kamiberdiskusi Islam - Kristen. Akhirnya setelah yakin dengan seyakin-yakinnya, setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari pak tua, dimana setiap penjelasan balik dari saya yang sangat Ilahiah & Alkitabiah menurut saya, ternyata dinyatakan tidak berargumen & berdasar oleh pak tua & beberapa jemaatnya yang ikut hadir dalam diskusi pagi kami, terutama setelah saya mengetahui bahwa pak tua ternyata fasih & hapal beberapa bagian dari Alkitab, mengetahui sejarah Gereja & penulisan Alkitab, yang beliau tunjukkan dengan dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki yang menurut beliau pernah diberikan beberapa penginjil sekitar 30 tahun yang lalu, yang ketika saya baca, saya terkejut karena pemaparan di buku-buku para missionaris 30 tahun lalu itu ternyata berbeda sekali dengan dokumen yang ada di Gereja sekarang yang pernah saya pelajari.

Saya jadi ragu & bimbang, kenapa literatur agama yang dianggap sakral oleh umat Kristiani ini bisa berubah setelah 30 tahun?, terlebih setelah pak tua menunjukkan & memperbandingkan versi Alkitab cetakan tahun 1960-an dengan versi Alkitab yang saya miliki (cetakan tahun 1990-an), yang mana diterbitkan oleh lembaga yang sama, kok bisa memiliki perbedaan & revisi di sana-sini tanpa penjelasan di edisi baru bahwa telah dilakukan revisi?, yang mana revisi itu ternyata bukan sekedar perubahan EYD atau tata bahasa saja, akan tetapi juga merubah makna & arti ayat Alkitab itu sendiri?. Akhirnya saya yakin bahwa agama lama saya ini, Kristen memiliki banyak kelemahan & merupakan suatu kesalahan sejarah, Islamlah agama penutup & penggenap itu. Yang menggembirakan saya adalah agama Islam itu ternyata juga menghargai & menghormati Tuhan Yesus sebagai Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui keberadaan agama-agama terdahulu & kitab-kitab sucinya. Persamaan kisah & sejarah agama dalam Alkitab & Al-Qur'an, yang lalu disempurnakan oleh wahyu Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur'an, dimana semua ajaran Kristen yang dinyatakan menyimpang itu dijelaskan dengan baik dimana menyimpangnya & direposisi kembali ajaran wahyu Ilahi itu secara benar dalam Islam.

Penjelasan Pak Tua & jemaatnya ini tentu tidak saya percaya begitu saja, saya juga mencoba mengajak berdiskusi teman-teman sesama Gembala selama masa diskusi ini, tetapi jawaban rekan Gembala lain sungguh sangat menyakitkan & ketus sekali, bahkan ada yang bilang saya ini kena guna-guna dari bekas Guru Ngaji saya berikut pembantu rumah dinas saya, juga pengaruh kekuatan sihir yang tersembunyi dalam buku-buku Islam yang saya miliki. Beberapa rekan dari Gereja Pantekosta bahkan menawarkan jasa untuk melakukan upacara pengusiran roh Jahat Islam di rumah saya & akan mengurapi serta mensucikan buku-buku Islam yang saya miliki agar kekuatan sihirnya hilang..!..Sikap rekan-rekan Gembala ini terasa kontras & tidak sepadan dengan sikap Pak Tua & jemaatnya di mesjid yang sederhana itu. Saya merasa bersalah karena telah ikut dibesarkan & dibina oleh lingkungan agama yang sesat..saya harus segera mengambil keputusan..setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang, menimbang segala resikonya... Akhirnya sudah mantap & sudah bulat tekad saya, saya akan masuk Islam...

Di hari Minggu tgl. 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, saya berikrar DUA KALIMAT SYAHADAT: ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH SAYA BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN SAYA BERSAKSI PULA BAHWA MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH.

Saya telah menjadi Islam, saya mengganti nama menjadi Rachmat Hidayat, saya tidak memakai nama keluarga Tengker lagi, karena ketika mengabarkan kepada keluarga saya di Manado bahwa saya masuk Islam, mereka murka sekali, papa menyatakan tidak akan mengakui saya sebagai anaknya, Oma bahkan mengutuk saya melarat bersama para pendosa Islam & menyatakan bahwa saya telah disihir orang Islam. Lalu saya juga memperoleh surat dari keluarga yang diberikan oleh mantan pembantu saya di rumah dinas, bahwa keluarga saya sekarang tidak mengakui saya lagi & menyatakan mencabut hak waris dalam marga saya & saya tidak diperkenankan menyandang nama keluarga Tengker lagi. Bahkan dalam surat itu papa menyatakan jikalau saya akhirnya dianiaya atau dibunuh oleh pihak Gereja, mereka gembira karena itu merupakan sarana penebus dosa saya kepada Tuhan Yesus.. Naudzubillah.!!!..Ya Allah..!!! maafkan keluarga saya ini.mereka berkata begini karena mereka tidak mengerti hakekat Ketuhananmu yang sesungguhnya...

Sekarang saya ikut bimbingan Islam di rumah pak tua berpeci yang kemudian diketahui merupakan Ustad & Imam Mesjid itu. Maaf demi keamanan kami, nama Ustad, alamat Mesjid, serta tempat kost saya rahasiakan..mohon maklum.Sejak saya pindah dari rumah mewah berfasilitas lengkap plus mobil dll di kawasan elit Darmo Satelit - Surabaya, yang merupakan fasilitas buat saya dari Gereja, telah saya kembalikan ke Gereja, saya sekarang kost di sebelah rumah pak tua itu sambil belajar agama Islam. Saya juga bekerja membantu usaha kecil-kecilan milik keluarga pak tua ini, yaitu mencetak surat undangan, kop surat & setting komputer.

Insya Allah kalau ada modal (sekarang saya berencana bersama salah seorang anak pak tua ini untuk mengajukan kredit usaha kecil di BRI - Surabaya), mau buka usaha percetakan yang lebih permanen. Sekarang saya sambil kerja belajar & memperdalam agama Islam. Kalau pagi sampai sore saya ada di studio kecil tempat saya bekerja, malamnya belajar ilmu agama & silat tradisional. Kata pengajarnya saya perlu belajar ilmu bela diri karena tak mungkin para pemuda kampung selalu mengawal saya. Saya mendengar dari bekas teman akrab di Gereja & yayasan (namanya saya rahasiakan juga demi keselamatan diri mereka), sangat solider dengan merahasiakan keberadaan saya, (walau pihak Gereja terus-menerus mendesaknya), mereka bercerita tentang usaha Gereja untuk melaporkan ke polisi bahkan memeja hijaukan saya, dengan tuduhan: "Kasus Pencurian Mobil!", padahal semua orang di Gereja tahu & banyak saksinya termasuk warga kampung tempat saya kost yang mengantar saya ketemu dengan pihak Gereja waktu serah terima itu, semua inventaris Gereja termasuk mobil sudah saya kembalikan & ada tanda terimanya. Demikian juga urusan keuangan & kas Gereja, semua sudah clear & pihak Gerejapun sudah tahu, tetapi entah mengapa mereka berusaha menfitnah saya seperti ini?!. Tetapi saya tekadkan, bila betul pihak Gereja akan melaporkan saya ke polisi, akan saya buka semua fakta & data yang saya miliki & mungkin pihak Gereja akan saya tuntut balik dengan tuduhan pencemaran nama baik, penghinaan & percobaan penganiayaan.

Khusus masalah penganiayaan saya bersama teman kerja di studio kecil kami, pernah beberapa kali hampir ditubruk sebuah mobil (yang saya tahu persis itu milik siapa) dibeberapa tempat ketika saya sedang berboncengan naik sepeda motor, tetapi Allah selalu melindungi hambanya yang telah bertobat ini, selalu upaya itu gagal, selalu saja kami bisa menghindar atau ada orang yang menolong kami ketika upaya tabrak lari itu terjadi. Saya serahkan semuanya kepada Allah SWT, Tuhan kita semua, Dialah yang Maha Tahu siapa yang benar & siapa yang salah diantara hamba-hambanya. Saya masih menunggu tindakan hukum dari dusta mereka ini, sebab mereka sementara ini kehilangan jejak saya. Mungkin setelah mereka membaca kisah kesaksian saya ini, mereka akan semakin gusar & marah kepada saya, karena selain saya telah masuk Islam, saya juga mungkin dianggap telah membongkar beberapa rahasia-rahasia penting Gereja yang selama ini selalu ditutupi secara rapi, yang jangankan umat di luar Kristen, umat Kristiani sendiri banyak yang tidak mengetahui praktek-praktek tidak benar dalam beribadah yang saya utarakan di atas tadi.

Saya titip pesan kepada para sahabat setia saya di Gereja & yayasan, supaya mereka memberikan sedikit pengertian kepada para pengurus Gereja untuk mengikhlaskan diri saya yang masuk Islam. Janganlah mencari-cari saya, karena segala urusan yang menyangkut asset Gereja yang pernah saya pegang sudah diselesaikan dengan baik. Juga agar tak timbul konflik dengan warga kampung atau umat Islam yang mengetahui kisah ini, saya takut ada pihak ketiga yang memanfaatkan kondisi ini untuk mengacau. Sebab masalah menyangkut agama itu sangat sensitif & riskan sekali.

Sekian penuturan saya, saya bahagia dalam keislaman saya, walau hidup pas-pasan saya sangat mensyukurinya karena tidak ada kepalsuan dalam keimanan Islam saya. Alhamdulillah Allah itu Maha Pengasih & Maha Penyayang, Allah telah memberi rejeki kepada saya & keluarga pak tua, order mulai banyak walau nilai penghasilannya mungkin cuma 10% dari nilai pendapatan saya dulu di gereja. Tetapi saya sangat mensyukurinya.

Dikisahkan kembali oleh Rachmat Hidayat atau Paulus F. Tengker (nama Kristennya)

Kisah ini dinyatakan oleh yang bersangkutan kepada M. Donny Setiawan, ketika beliau sedang berdiskusi & membahas kisah kesaksian 4 mantan Gembala Atas permintaan yang bersangkutan dengan alasan keamanan dirinya & orang-orang yang dekat dengannya, maka nama Mesjid, alamat Mesjid, nama persisnya Gereja tempat beliau dulu bekerja, tempat kost sdr. Rachmat Hidayat (Paulus F. Tengker) kami rahasiakan, mohon dimengerti & dimaklumi.

Setelah menjadi Moslem

Jerarld F Dirks mantan pendeta, Temui Kenikmatan dan Disiplin dalam Islam

Katagori : Journey to Islam
Oleh : Redaksi 16 Jul 2009 - 11:30 pm


watch From Jesus to Muhammad: A History of Early Christianity

Jerald F Dirks , sebelumnya ialah seorang pendeta yang dinobatkan sebagai Ketua Dewan Gereja Metodis Kini peraih gelar Bachelor of Arts (BA) dan Master of Divinity (M Div) dari Universitas Harvard, serta pemegang gelar Master of Arts (MA) dan Doctor of Psychology (Psy D) dari Universtas Denver, Amerika Serikat, menjalani kehidupan sebagai seorang muslim.

Dibesarkan di tengah lingkungan masyarakat penganut kepercayaan Kristen Metodis, membuat Jerald kecil terbiasa dengan suara dentingan lonceng yang kerap mengalun dari sebuah bangunan tua Gereja Kristen Metodis yang berjarak hanya dua blok dari rumahnya. Bunyi lonceng yang bergema setiap Minggu pagi ini menjadi tanda bagi seluruh anggota keluarganya agar segera menghadiri kebaktian yang diadakan di gereja.

Tidak hanya dalam urusan kebaktian saja, tetapi juga dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak Gereja Kristen Metodis, seluruh anggota keluarga ini turut terlibat secara aktif. Karenanya tak mengherankan jika sejak usia kanak-kanak Jerald sudah diikutsertakan dalam kegiatan yang diadakan oleh pihak gereja. Salah satunya adalah mengikuti sekolah khusus selama dua pekan yang diadakan oleh pihak gereja setiap bulan Juni. Selama mengikuti sekolah khusus ini, para peserta mendapat pengajaran mengenai Bibel.

''Secara rutin saya mengikuti sekolah khusus ini hingga memasuki tahun kedelapan, selain kebaktian Minggu pagi dan sekolah Minggu yang diadakan setiap akhir pekan,'' ungkap muallaf kelahiran Kansas tahun 1950 ini. Diantara para peserta sekolah khusus ini, Jerald termasuk yang paling menonjol. Tidak pernah sekalipun ia absen dari kelas. Dan dalam hal menghafal ayat-ayat dalam Bibel, ia kerap mendapatkan penghargaan.

Keikutsertaan Jerald dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas Gereja Metodis terus berlanjut hingga ia memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diantaranya ia terlibat secara aktif dalam organisasi kepemudaan Kristen Metodis. Dia juga kerap mengisi khotbah dalam acara kebaktian Minggu yang khusus diadakan bagi kalangan anak muda seusianya.

Dalam perjalanannya, khotbah yang ia sampaikan ternyata menarik minat komunitas Kristen Metodis di tempat lain. Ia pun kemudian diminta untuk memberikan khotbah di gereja lain, panti jompo, dan dihadapan organisasi-organisasi kepemudaan yang berafiliasi dengan Gereja Metodis. Sejak saat itu Jerald bercita-cita ingin menjadi seorang pendeta kelak.

Ketika diterima di Universitas Harvard, Jerald tidak mensia-siakan kesempatan demi mewujudkan cita-citanya itu. Ia mendaftar pada kelas perbandingan agama yang diajar oleh Wilfred Cantwell Smith untuk dua semester. Di kelas perbandingan agama ini Jerald mengambil bidang keahlian khusus agama Islam.

Namun, selama mengikuti kelas ini Jerald justru lebih tertarik untuk mempelajari agama Budha dan Hindu. Dibandingkan dengan Islam, menurut dia, kedua ajaran agama ini tidak ada kemiripan sama sekali dengan keyakinan yang ia anut selama ini.

Akan tetapi untuk memenuhi tuntutan standar kelulusan akademik, Jerald diharuskan untuk membuat makalah mengenai konsep wahyu dalam Alquran. Ia mulai membaca berbagai literatur buku mengenai Islam, yang sebagian besar justru ditulis oleh para penulis non-muslim. Ia juga membaca dua Alquran terjemahan bahasa Inggris dalam versi yang berbeda.

Diluar dugaannya buku-buku tersebutlah yang di kemudian hari justru membimbingnya ke kondisi seperti saat ini. Makalah tersebut membuat pihak Harvard memberikan penghargaan Hollis Scholar kepada Jerald. Sebuah penghargaan tertinggi bagi para mahasiswa jurusan Teologi Universitas Harvard yang dinilai berprestasi.

Untuk mewujudkan cita-citanya, bahkan Jerald rela mengisi liburan musim panasnya dengan bekerja sebagai seorang pendeta cilik di sebuah Gereja Metodis terbesar di negeri Paman Sam tersebut. Pada musim panas itu pula ia mendapatkan sertifikat untuk menjadi seorang pengkhotbah dari pihak Gereja Metodis Amerika.

Setelah lulus dari Harvard College di tahun 1971, Jerald langsung mendaftar di Harvard Divinity School atau sejenis sekolah tinggi teologi atas beasiswa dari Gereja Metodis Amerika. Selama menempuh pendidikan di bidang teologi, Jerald juga mengikuti program magang sebagai di Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston.

Ia lulus dari sekolah tinggi ini tahun 1974 dan mendapatkan gelar Master di bidang teologi. Selepas meraih gelar master teologi, ia sempat menghabiskan liburan musim panasnya dengan menjadi pendeta pada dua Gereja Metodis Amerika yang berada di pinggiran Kansas.

Aktivitasnya sebagai seorang pendeta tidak hanya terbatas di lingkungan gereja saja. Ia mulai merambah ke cakupan yang lebih luas, mulai dari lingkungan sekolah, perkantoran, hingga pesan-pesan ajaran Kristen Metodis ia juga gencar sampaikan kepada para pasien yang datang ke tempat praktiknya sebagai seorang dokter ahli kejiwaan.

Meninggalkan aktivitas gereja

Namun, berbagai upaya dakwah ini dinilainya tidak memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat di sekitar ia tinggal. Ia justru menyaksikan terjadinya penurunan moralitas di tengah-tengah kehidupann beragama masyarakat Amerika. Bahkan kondisi serupa juga terjadi di lingkungan gereja.

''Dua dari tiga pasangan di Amerika selalu berakhir dengan perceraian, aksi kekerasan meningkat di lingkungan sekolah dan di jalanan, tidak ada lagi rasa tanggung jawab dan disiplin di kalangan anak muda. Bahkan yang lebih mencengangkan diantara para pemuka Kristen ada yang terlibat dalam skandal seks dan keuangan. Masyarakat Amerika seakan-akan sedang menuju kepada kehancuran moral,'' paparnya.

Melihat kenyataan seperti ini, Jerald mengambil keputusan untuk menyendiri dan tidak lagi menjalani aktivitasnya memberikan pelayanan dan khotbah kepada para jemaat. Sebagai gantinya ia memutuskan untuk ikut terlibat aktif dalam kegiatan penelitian yang dilakukan oleh sang istri. Penelitian mengenai sejarah kuda Arab ini membuat ia dan istrinya melakukan banyak kontak dengan warga Amerika keturunan Muslim Arab . Salah satunya adalah dengan Jamal.

Babak pergaulan dengan Arab Muslim

Pertemuan Jerald dengan pria Arab-Amerika ini pertama kali terjadi pada musim panas tahun 1991. Dari awalnya sekedar berhubungan melalui sambungan telepon, kemudian berlanjut pada saat Jamal berkunjung ke rumah Jerald. Pada kunjungan kali pertama ini, Jamal menawarkan jasa untuk menterjemahkan berbagai literatur dari bahasa Arab ke Inggris yang disambut baik oleh Jerald dan istrinya.

Ketika waktu shalat ashar tiba, sang tamu kemudian meminta izin agar diperbolehkan menggunakan kamar mandi dan meminjam selembar koran untuk digunakan sebagai alas shalat. Apa yang diminta oleh tamunya itu diambilkan oleh Jerald, kendati dalam hati kecilnya ia berharap bisa meminjamkan sesuatu yang lebih baik dari sekedar lembaran surat kabar sebagai alas shalat. Untuk kali pertama ia melihat gerakan shalat dalam agama Islam.

Aktivitas shalat ashar itu terus ia lihat manakala Jamal dan istrinya berkunjung ke rumah mereka seminggu sekali. Dan, hal itu membuat Jerald terkesima. ''Selama berada di rumah kami, tidak pernah sekalipun ia memberikan komentar mengenai agama yang kami anut. Begitu juga ia tidak pernah menyampaikan ajaran agama yang diyakininya kepada kami. Yang dia lakukan hanya memberikan contoh nyata yang amat sederhana, seperti berbicara dengan suara serendah mungkin jika ada diantara kami yang bertanya mengenai agamanya. Ini yang membuat kami kagum,'' ungkapnya.

Dari perkenalannya dengan Jamal dan keluarganya, justru Jerald mendapat banyak pelajaran yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya. Sang tamu telah menunjukkan kepadanya sebuah pelajaran disiplin melalui shalat yang dilaksanakannya. Selain pelajaran moral dan etika yang diperlihatkan Jamal dalam urusan bisnis dan sosialnya serta cara Jamal berkomunikasi dengan kedua anaknya. ''Begitu juga yang dilakukan oleh istrinya menjadi contoh bagi istriku.''

Tidak hanya itu, dari kunjungan tersebut Jerald juga mendapatkan pengetahuan seputar dunia Arab dan Islam. Dari Jamal, ia bisa mengetahui tentang sejarah Arab dan peradaban Islam, sosok Nabi Muhammad, serta ayat-ayat Alquran berikut makna yang terkandung di dalamnya. Setidaknya Jerald meminta waktu kurang lebih 30 menit kepada tamunya untuk berbicara mengenai segala aspek seputar Islam. Dari situ, diakui Jerald, dirinya mulai mengenal apa dan bagaimana itu Islam.

Kemudian oleh Jamal, Jerald sekeluarga diperkenalkan kepada keluarga Arab lainnya di masyarakat Muslim setempat. Diantaranya keluarga Wa el dan keluarga Khalid. Dan secara kontinyu, ia melakukan interaksi sehari-hari dengan komunitas keluarga Arab Amerika ini. Dari interaksi tersebut, Jerald mendapatkan sesuatu ajaran dalam Islam yang selama ini tidak ia temui manakalan berinteraksi dengan komunitas masyarakat Kristen, yakni rasa persaudaraan dan toleransi.

Baru di awal Desember 1992, sebuah pertanyaan mengganjal timbul dalam pikirannya, ''Dirinya adalah seorang pemeluk Kristen Metodis, tapi kenapa dalam keseharian justru bergaul dan berinteraksi dengan komunitas masyarakat Muslim Arab?.'' Sebuah komunitas masyarakat yang menurutnya menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, serta mengedepankan sikap saling menghargai baik terhadap pasangan masing-masing, anggota keluarga maupun sesama. Sebuah kondisi yang pada masa sekarang hampir tidak ia temukan dalam masyarakat Amerika.

Serangkaian Kejadian Tak Terduga

Untuk menjawab keraguannya itu, Jerald memutuskan untuk mempelajari lebih dalam ajaran Islam melalui kitab suci Alquran. Dalam perjalanannya mempelajari Aquran, sang pendeta ini justru menemukan nilai-nilai yang sesuai dengan hati kecilnya yang selama ini tidak ia temukan dalam doktrin ajaran Kristen yang dianutnya.

Kendati demikian, hal tersebut tidak lantas membuatnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia merasa belum siap untuk melepaskan identitas yang dikenakan selama hampir 43 tahun lamanya dan berganti identitas baru sebagai seorang muslim.

Begitu pun ketika ia bersama sang istri memutuskan untuk mengunjungi kawasan Timur Tengah di awal tahun 1993. Ketika itu, ia seorang diri makan di sebuah restoran yang hanya menyajikan makanan Arab setempat. Sang pemilik restoran, Mahmoud, kala itu memergoki dirinya tengah membaca sebuah Alquran terjemahan bahasa Inggris. Tanpa berkata sepatah kata pun, Mahmoud melontarkan senyum ke arah Jerald.

Kejadian tak terduga lagi-lagi menghampirinya. Istri Mahmoud, Iman, yang merupakan seorang Muslim Amerika, mendatangi mejanya sambil membawakan menu yang ia pesan. Kepadanya Iman berkomentar bahwa buku yang ia baca adalah sebuah Alquran. Tidak hanya itu, Iman juga bertanya apakah Jerald seorang muslim sama seperti dirinya. Pertanyaan tersebut lantas ia jawab dengan satu kata: Tidak.

Namun ketika Imam menghampiri mejanya untuk menyerahkan bukti tagihan, tanpa disadari Jerald melontarkan kalimat permintaan maaf atas sikapnya, seraya berkata: ''Saya takut untuk menjawab pertanyaan Anda tadi. Namun jika Anda bertanya kepada saya apakah saya percaya bahwa Tuhan itu hanya satu, maka jawaban saya adalah ya. Jika Anda bertanya apakah saya percaya bahwa Muhammad adalah salah satu utusan Tuhan, maka jawaban saya akan sama, iya.'' Mendengar jawaban tersebut, Iman hanya berkata: ''Tidak masalah, mungkin bagi sebagian orang butuh waktu lama dibandingkan yang lain.''

Ikut berpuasa dan shalat

Ketika memasuki minggu kelima masa liburannya di Timur Tengah atau bertepatan dengan masuknya bulan Ramadhan yang jatuh pada bulan Maret tahun 1993, untuk kali pertama Jerald dan istrinya menikmati suasana lain dari ibadah orang Muslim. Demi menghormati masyarakat sekitar, ia dan istri ikut serta berpuasa. Bahkan pada saat itu, Jerald juga mulai ikut-ikutan melaksanakan shalat lima waktu bersama-sama para temannya yang Muslim dan kenalan barunya yang berasal dari Timur Tengah.

Bersamaan dengan akan berakhirnya masa liburannya menjelajah kawasan Timur Tengah, hidayah tersebut akhirnya datang. Peristiwa penting dalam hidup Jerald ini terjadi manakala ia diajak seorang teman untuk mengunjungi Amman, ibukota Yordania.

Pada saat ia melintas di sebuah jalan di pusat ibukota, tiba-tiba seseorag lelaki tua datang menghampirinya seraya mengucapkan, Salam Alaikum dan mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman, serta melontarkan pertanyaan apakah iaseorang Muslim?. Sapaan salam dalam ajaran Islam itu membuatnya kaget. Di sisi lain, karena kendala bahasa, ia bingung harus menjelaskan dengan cara apa ke orang tua tersebut bahwa ia bukan seorang Muslim. Terlebih lagi teman yang bersamanya juga tidak mengerti bahasa Arab.

Mengikrarkan Keislaman

Saat itu Jerald merasa dirinya tengah terjebak dalam situasi yang sulit diungkapkan. Pilihan yang ada dihadapannya saat itu hanya dua, yakni berkata N'am yang artinya iya atau berkata La yang berarti tidak. Hanya ia yang bisa menentukan pilihan tersebut, sekarang atau tidak sama sekali.

Setelah berpikir agak lama dan memohon petunjuk dari Allah, Jerald pun menjawabnya dengan perkataan N'am. Sejak peristiwa tersebut, ia resmi menyatakan diri masuk Islam. Beruntung hidayah tersebut juga datang lepada istrinya di saat bersamaan. Sang istri yang kala itu berusia 33 tahun juga menyatakan diri sebagai seorang Muslimah.

Bahkan tidak lama berselang setelah kepulangannya ke Amerika, salah seorang tetangganya yang juga merupakan seorang pendeta mendatangi kediamannya dan menyatakan ketertarikannya tehadap ajaran Islam. Dihadapannya, tetangganya yang telah berhenti menjadi pendeta Metodis ini pun berikrar masuk Islam.

Kini hari-hari Jerald dihabiskan untuk kegiatan menulis dan memberikan ceramah tentang Islam dan hubungan antara Islam dan Kristen. Bahkan ia juga kerap diundang sebagai bintang tamu dalam program Islam di televisi di banyak negara.

Salah satu hasil karyanya yang menjadi best seller adalah "The Cross and the Crescent: An Interfaith Dialogue between Christianity and Islam". Selain itu ia juga menulis lebih dari 60 artikel tentang ilmu perilaku, dan lebih dari 150 artikel tentang kuda Arab dan sejarahnya. (dia/RIOL/berbagai sumber)



From Jesus to Muhammad: A History of Early Christianity

Is Jesus God?
Did Jesus ever claim to be God?
What kind of nature did Jesus have?
Was Jesus Christ really crucified ?
Who is God and Jesus in the Bible?

Dr. Dirks is a former minister (deacon) of the United Methodist Church and revert to Islam.

He holds a Master's degree in Divinity from Harvard University and a Doctorate in Psychology from the University of Denver.

Author of "The Cross and the Crescent: An Interfaith Dialogue between Christianity and Islam" (2001), and "Abraham: The Friend of God" (2002).

He has published over 60 articles in the field of clinical psychology, and over 150 articles on Arabian horses.

The Topic: From Jesus to Muhammad: A History of Early Christianity

A talk by Dr Jerald Dirks

Setelah menjadi Moslem

Memahami Kristen Justru Setelah Masuk Islam

Katagori : Journey to Islam
Oleh : Redaksi 25 Jul 2009 - 10:00 pm

Nama saya Troy Bagnall. Usia 22 tahun dan sebentar lagi 23 tahun. Mahasiswa di Arizona State University (ASU), berasal dari Poenix, Arizona. Saya mempelajari film dan media di ASU. Saya masuk Islam Februari lalu karena berbagai alasan.

Saya sudah tertarik dengan Islam cukup lama, karena Islam merupakan topik hangat dalam berita-berita dan peristiwa belakangan ini. Saya tertarik dengan sejarah kuno dan sejarah dunia, serta masalah perang dan politik.

Jika saya mendengar berita mengenai sebuah konflik yang terjadi di berbagai tempat seperti Sudan, Somalia, Palestina, Iraq, Afganistan, Pakistan, Chechnya, Libanon, dan lain-lain, saya akan segera mencari tahu informasi mengenai konflik tersebut sehingga saya bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi pada konflik-konflik itu, sebab media di sini (Amerika) cenderung tidak jelas mengabarkannya secara jujur dan tanpa prasangka apa-apa.

Ketika saya mencari informasi tentang konflik terkait, saya juga tertarik untuk mempelajari sejarah dunia Muslim. Saya menghabiskan waktu dengan belajar sendiri mengenai sejarah dan kebudayaan dunia Muslim. Saya juga mengambil kelas peradaban Islam di ASU. Saat saya belajar sejarah dan kebudayaan dunia Muslim, saya tertarik dengan agamanya, Islam.

Saya dibesarkan sebagai seorang Kristen, tapi berhenti mengamalkan ajarannya sejak usia 15 tahun. Menurut saya pribadi, ajaran Kristen sangat membingungkan dan tidak masuk akal. Masalah doktrin trinitas dan penebusan dosa sangat tidak masuk akal, apalagi mengingat di dalam Bibel juga terdapat ayat-ayat yang bertentangan dengan doktrin itu.

Ketika saya mengambil kelas sejarah Islam, saya bertemu dengan saudara Mohammad Totah yang sangat paham masalah Bibel, Al-Qur'an, dan seluruh 3 agama Ibrahimi lainnya. Kami melakukan banyak diskusi tentang perbandingan agama. Di samping itu saya juga melakukan penelitian sendiri. Saya mendapat lebih banyak pelajaran bagaimana ajaran Kristen itu bertentangan dengan kitabnya sendiri.

Saya juga banyak belajar bahwa begitu banyak ajaran dalam Bibel yang sebenarnya mendukung Islam. Hal lain yang saya temukan adalah, ajaran Barnabas mengabarkan dan menyebut nama akan kedatangan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam. Dan ajaran itu dihilangkan dari dalam Bibel.

Mengenai Qur'an yang sangat mengagumkan dan tidak ada noda sedikit pun, saya mendapati Qur'an itu sangat sederhana dan sangat mudah untuk dipahami. Islam sendiri sangat sederhana dan lugas tanpa ada doktrin yang rumit. Dalam Islam tidak ada kepercayaan buta seperti yang ada dalam Kristen.

Islam mengakui adanya Nabi terakhir, yang tidak ada dalam kepercayaan Yahudi, karena Yahudi mengingkari Nabi yang akan datang, seperti Nabi Isa alaihissalam.

Semakin saya mempelajari Islam, saya memahami ketidakpastian yang dulu saya temui dalam ajaran Kristen. Sebenarnya saya lebih mengetahui banyak tentang Bibel dan ajaran Kristen sejak saya memeluk agama Islam daripada ketika saya masih beragama Kristen.

Sejak menjadi Muslim saya juga merasa lebih dekat dengan Tuhan. Bukan bermaksud meremehkan Kristen, tapi menurut saya agama itu lebih mengajarkan ajaran Paus dan para murid Yesus lainnya dari pada ajaran Yesus (Nabi Isa) itu sendiri.

Saya juga banyak menghabiskan waktu belajar mengenai sejarah-sejarah agama semenjak mereka ada dan penyebarannya ke seluruh penjuru dunia. Saya tahu Islam, yang di Barat dipandang sebagai sebuah ajaran eksotis dari timur. Tapi sesungguhnya Islam mengajarkan apa yang dibawa oleh seluruh nabi yang diutus untuk mengajarkannya, yaitu penyembahan kepada Allah semata. Sangat menyebalkan melihat bagaimana media selalu menggambarkan Islam secara negatif.

Saya memahami jika ada konflik dan kekerasan di beberapa bagian dunia Islam, tapi konflik itu sebenarnya tidak lebih dari masalah politik.

Ya, saya akui sangat berat mempraktikkan ajaran Islam di tempat saya hidup, di Amerika, sementara media di sini terus-menerus selalu menjejali dengan stereotipe negatif atas Islam. Dan agak berat bagi saya karena banyak mahasiswa Amerika yang hidup bebas dan hura-hura. Meskipun demikian hal itu tidak terlalu menjadi masalah bagi saya, karena saya tipe seorang kutu buku.

Saya mendapat banyak pertanyaan dari non-Muslim seputar masalah politik, dan kebudayaan Timur Tengah. Dan saya harus menunjukkan kepada mereka, sangat berbeda antara apa itu Islam dengan ideologi politik dan adat kebiasaan budaya.

Timur Tengah sudah jelas merupakan pusat dunia Islam, tapi sangat menggemaskan juga bagaimana media selalu mengidentikkan Muslim dengan Timur Tengah. Karena Muslim berasal dari berbagai penjuru dunia. Saya kira ada rasisme di sana, sebab Barat sepertinya tidak melihat fakta bahwa Yahudi dan Kristen berasal dari Timur Tengah juga, sebagaimana Islam.

Secara ringkasnya, saya menerima Islam hanya karena saya bersaksi bahwa itu adalah agama yang benar dari Tuhan. Islam itu sederhana, lugas, dan tidak membingungkan.

Saya juga menyukai, bagaimana Islam memiliki ikatan universal di antara para pengikutnya. Islam telah menolong saya menjadi seorang manusia yang lebih baik.

Saya merasa lapang ketika mempraktikkan ajaran Islam. Hal itu membantu saya merasakan hidup yang lebih baik dan membantu saya mengatasi tekanan dan masalah-masalah dalam kehidupan.

Saya sungguh berharap, orang-orang di Barat lebih mendapatkan pendidikan tentang dunia Islam dan memahami Islam itu sesungguhnya, daripada mendengarkan kritik negatif dan tidak sepenuhnya benar seperti yang sering digambarkan media tentang Islam.

Saya berharap, kisah saya ini bisa memberi inspirasi bagi mereka yang tertarik dengan Islam agar mau belajar lebih banyak tentangnya. [di/iol/hidayatullah]

How Bible Led American Christian to Convert

http://www.youtube.com/view_play_list?p=237D68E1419F8B0D