Jumat, 12 Agustus 2011

10 Wasiat Allah untuk Manusia

10 Wasiat Allah untuk Manusia
Oleh Ustadz Samson Rahman
Dalam surat al-An'aam terdapat tiga ayat yang secara rinci dan gamblang mengurai tentang sepuluh hal yang merupakan wasiat yang menjadi titik temu dan titik kesepakatan semua syariah samawiyah dan diserukan oleh semua agama monotheis, karena dia menjadi jaminan akan kebahagiaan ummat manusia. Ayat itu adalah :
قل تعالوا أتل ما حرم ربكم عليكم ألا تشركوا به شيئا وبالوالدين إحسانا ولا تقتلوا أولادكم من إملاق نحن نرزقكم وإياهم ولا تقربوا الفواحش ما ظهر منها وما بطن ولا تقتلوا النفس التي حرم الله إلا بالحق ذلكم وصاكم به لعلكم تعقلون. ولا تقربوا مال اليتيم إلا بالتي هي أحسن حتى يبلغ أشده وأوفوا الكيل والميزان بالقسط لا نكلف نفسا إلا وسعها وإذا قلتم فاعدلوا ولو كان ذا قربى وبعهد الله أوفوا ذلكم وصاكم به لعلكم تذكرون. وأن هذا صراطي مستقيما فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله ذلكم وصاكم به لعلكم تتقون.
Artinya : Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya). Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendati pun dia adalah kerabat (mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat, dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa (Al-An'aam : 151-153).
Inilah sepuluh wasiat tersebut :
Pertama : Larangan untuk menyekutukan Allah.
Allah Sang Mahatunggal sangat murka jika Dia disekutukan dengan siapapun dan dengan apapun. Dia Yang Mahaesa tidak mau disekutukan karena penyekutuan akan menggambarkan bahwa Dia tidak memiliki kemutlakan. Artinya bahwa Allah masih bisa berbagi dalam kekuasaan-Nya yang tidak terbatas. Dengan penyekutuan itu berarti merendahkan ketinggian Allah, menghinakan kemuliaan Allah, membatasi kekuasaan-Nya, melecehkan keagungan-Nya, menjatuhkan kebesaran-Nya.
Penyekutuan Allah dengan apapun adalah sebuah tindakan yang menciderai nama-nama Allah yang indah yang di dalamnya terkandungan kemahatunggalan Allah dalam semua tindakan-Nya. Semua Rasul menyerukan agar manusia mentauhidkan Allah dan mereka melarang semua ummatnya untuk menyekutukan-Nya. Sebab Allah masih bisa toleran terhadap dosa-dosa lain yang dilakukan hamba-Nya, sehingga Dia masih membuka pintu tobat selebar-lebarnya kecuali syirik. Syirik tidak ada ampunan, karena ia adalah refleksi merendahkan ketuhanan-Nya.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (An-Nisaa' : 48).
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya (An-Nisaa : 116)
Bahkan jaminan luar biasa diberikan kepada orang yang tidak menyekutukan Allah bahwa dia akan masuk surga walaupun menanggung dosa-dosa. Dalam Bukhari dan Muslim dari Abu Dzar disebutkan :
: "أتاني جبريل فبشرني أنه من مات لا يشرك بالله شيئًا من أمتك، دخل الجنة. قلت: وإن زنا وإن سرق؟ قال: وإن زنا وإن سرق. قلت: وإن زنا وإن سرق؟ قال: وإن زنا وإن سرق. قلت: وإن زنا وإن سرق؟ قال: وإن زنا وإن سرق، وإن شرب الخمر"
Jibril dating menemuiku dengan memberi kabar gembira bahwa sesungguhnya barang siapa yang meninggal dari ummatmu dan tidak menyekutukan sesuatupun dengan Allah, maka dia akan masuk surga! Aku (Rasulullah) katakan sekalipun dua berzina dan mencuri? Dia berkata : Sekalipun dia berzina dan mencuri! Aku (Rasulullah) katakan sekalipun dua berzina dan mencuri? Dia berkata : Sekalipun dia berzina dan mencuri! Aku (Rasulullah) katakan sekalipun dua berzina dan mencuri? Dia berkata : Sekalipun dia berzina dan mencuri! Walaupun dia minum minuman keras!
Maka janganlah pernah kita menyekutukan Allah dengan apapun dan dengan resiko apapun. Walaupun kita harus dibunuh, dipukul, dianiaya, diputus hubungan diboikot dan, dikucilkan dan semacamnya. Tauhid adalah pilihan pasti dan bagi seorang yang beriman kepada Allah.
Lukman al-Hakim pernah mewanti-wanti anaknya tentang masalah fundamental ini yang dikenal dengan wasiat Lukman. Dimana dengan indah dikisahkan dalam Al-quran sebagai berikut :
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar" (Lukman : 13).
Kedua : Berbuat baik kepada kedua orang tua.
Berbuat baik kepada orang tua merupakan kewajiban relijius dan asasi dalam kehidupan setiap manusia. Semua agama samawi memberikan penekanan yang sangat tegas terhadap masalah ini. Sang Nabi Agung Muhammad Saw mengatakan kepada kita bahwa sesungguhnya keridhaan kedua orang tua akan berdampak menjadikan Allah ridha dan kemurkaan keduanya akan membuat Allah murka. Lukman al-Hakim tokoh besar yang senantiasa dikaitkan dengan wasiatnya yang sangat mengagumkan juga tidak lupa mewanti-wanti akan perlunya berbuat baik kepada kedua orang tua.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu(Luqman : 14).
Ketiga : Allah melarang keras membunuh anak-anak kita.
Dengan alasan karena khawatir dengan anak banyak maka kemiskinan akan mengiringi kita. Dengan anak banyak maka kesusahan akan menimpa kita, dengan anak banyak maka kesulitan akan mengepung kita. Orang-orang yang membunuh anak-anaknya itu telah membangun ketakutan dalam dirinya, merancang kecemasan dalam diri mereka sendiri. Sehingga benih-benih pikiran pesimistik ini membuat mereka mati langkah dan sekaligus membunuh daya kreativitas mencari jalan terbaik bagi kehidupan anak-anak mereka ke depan.
Mereka membangun jalan buntu di lorong-lorong pikirannya sebelum jalan buntu itu betul-betul menjadi realita.Ketakutan mencekam mereka dan kehidupan pasti tidak akan memihak pada mereka. Mereka kehilangan satu kata kunci bahwa sesungguhnya yang mengatur harta itu adalah Allah semata. Dialah Ar-Razzaq, Al-Ghani, Al-Mughni, Al-Baasith yang tangan-Nya tidak pernah berhenti memberi.
Keempat : Allah melarang kita semua itu melakukan tindakan-tindakan keji baik yang lahir dan tampak maupun yang bathin tersembunyi.
Yang lahir adalah perbuatan yang dilakukan dengan terang-terangan dimana pelakunya tidak takut lagi mendapatkan cela, sementara yang bathin adalah perbuatan yang dilakukan secara sembunyi dan [elakunya khawatir mendapatkan celaan dari orang-orang yang melihatnya. Seperti perzinahan, perselingkuhan, korupsi dan lainnya.
Kelima : Larangan membunuh manusia tanpa alasan yang diperkenankan oleh agama.
Tidak ada alasan apapun membunuh orang lain kecuali dengan tiga alasan yang Rasulullah sebutkan :
"لا يحل دم امرئ مسلم يشهد أن لا إله إلا الله، وأني رسول الله إلا بإحدى ثلاث: الثيب الزاني، والنفس بالنفس، والتارك لدينه المفارق للجماعة"
Tidaklah halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku sebagai utusan Allah kecuali dengan salah satu dari tiga alasan berikut : Seorang duda yang berzina, karena membunuh orang lain dan orang yang meninggalkan agama ini dan memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin (HR. Bukhari- Muslim).
Terorisme dengan membunuh sesama muslim atau juga non-muslim yang tidak berdosa termasuk yang Allah larang.
Keenam : Tidak boleh makan harta anak yatim dengan cara menkonsumsi harta anak yatim itu hingga tidak tersisa.
Tugas orang yang mendapat titipan anak yatim yang belum sampai usia matang adalah menjaganya sebaik-baiknya, kalau mungkin mengembangkannya sehingga harta mereka bertambah tatkala berada di tangan kita. Kemudian kita serahkan manakala usia anak itu telah sampai pada usia matang. Dan kita lepas dari tanggung jawab.
Ketujuh : Sempurnakan takaran dan timbangan dengan adil.
Sebuah wasiat social yang menjamin akan terlahirnya sebuah stabilitas sosial dan menebarnya sikap dan sifat adil di tengah-tengah masyarakat. Wasiat ini sangat perlu diungkap karena kebanyakan manusia cenderung untuk melakukan kecurangan-kecurangan apalagi dalam masalah takaran dan timbangan. Kerusakan ummat-ummat terdahulu juga berkisar pada tipu menipu dalam takaran ini, sebagaimana dilakukan oleh kaum Nabi Syu'aib.
Kedelapan : Oleh sebab itulah Allah melanjutkan dengan menekankan agar setiap kita senantiasa berkata jujur dan apa adanya jangan ada dusta yang disenganya, jangan ada kebohongan sistimatis yang dibangun, jangan ada culas yang dijustifikasi.
Baik Karena alasan budaya, kultur, tradisi, politik, apalagi dengan berdusta atas nama agama. Kejujuran adalah sebuah barang mahal yang hendaknya senantiasa ditebus dengan rasa dan dibeli dengan jiwa. Tidak banyak yang mampu melakukan kejujuran itu, tidak banyak orang yang memperjuangkannya, tidak banyak orang yang berminat menyebarkannya. Padahal bagi seorang beriman tak ada pilihan lain kecuali jujur saat bicara, jujur saat bersaksi, jujur kala berttansaksi, jujur kala berjanji. Jujur menjadi mahkota yang senantiasa menempel di kepala seorang mukmin.
Kesembilan : Janji adalah hutan yang senantiasa harus kita penuhi.
Janji adalah ikatan yang senantiasa harus kita jaga dan junjung tinggi. Jangan sampai kita yang berjanji kita pula yang mengingkari. Jangan sampai kita yang berjanji, kita pula yang memungkiri.

Kesepuluh : Ikutilah jalan Allah yang lurus dan jangan mengikuti jalan lain selain jalan Allah.
Jalan Islam, jalan kebenaran yang mengantarkan manusia pada kedamaian. Jalan yang mengantarkan manusia pada kekokohan dan kekukuhan. Jangan yang senantiasa terang karena senantiasa bertaburan cahaya, bermandikan nur yang memancar dari keimanan yang kuat, ibadah yang lurus dan ihsan yang terus menanjak.
Semoga kita mampu 10 wasiat Allah ini dengan sebaik-baiknya agar kita kembali kepada Allah dengan penuh suka cita. Amien.
ERAMUSLIM > NASIHAT ULAMA
http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/ustadz-samson-rahman-10-wasiat-allah-untuk-manusia.htm
Publikasi: Kamis, 15/10/2009 12:23 WIB

10 Perkara yang Allah Benci

10 Perkara yang Allah Benci
Oleh Ustadz Samson Rahman
Kebanyakan orang melakukan sesuatu tanpa menyadari bahwa apa yang dilakukan itu sangat dibenci Allah. Kosongnya ilmu dari diri mereka menyeretnya hanyut dalam perkara-perkara yang seharusnya senantiasa dihindari, dijauhi dan bahkan harus dibenci karena Allah juga sangat membencinya.
Ada sepuluh hal yang Allah sangat benci yang tidak seharusnya kita terjerat di dalam perangkapnya :
1. Kikirnya orang-orang kaya
2. Takabburnya orang-orang miskin
3. Rakusnya para ulama
4. Minimnya rasa malu para wanita
5. Suka dunia orang-orang yang sudah tua renta
6. Malasnya para pemuda
7. Kejinya para penguasa
8. Pengecutnya para tentara perang
9. Ujubnya para zahid
10. Riya'nya para ahli ibadah
Orang-orang kaya itu dihadirkan untuk membei bantuan dan meringankan orang lain, meringankan beban orang-orang tak berdaya sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya. Kekayaan yang mereka miliki jangan sampai terkonsentrasi pada dirinya dan tidak bisa dinikmati oleh orang lain. Bahkan menurut Rasulullah, cukuplah sebuah dosa bagi seseorang yang tidur kekenyangan sementara tetangganya mengerang kelaparan. Kepedulian sosial adalah bagian sangat penting dalam ajaran Islam yang harus senantiasa dikibarkan panji-panjinya. Orang yang tidak pernah terlibat merasakan denyut nadi perasaan orang lain sesungguhnya dia bukan bagian dari mereka. Barang siapa yang tidak pernah peduli pada masalah-masalah kaum muslimin maka sesungguhnya dia bukan bagian bagian dari mereka.
منن أصبح لا يهتم بالمسلمين فليس منهم
Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka dia bukan bagian dari mereka (HR. Hakim).
Kikirnya orang-orang kaya akan menyumbat kesejahteraan sosial yang menjadi pilar besar ajaran Islam.
وأى داء أدوى من البخل
Lalu penyakit apa lagi yang lebih berbahaya daripada sifat kikir (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Adapun takabburnya orang-orang miskin adalah penyakit yang sulit dimengerti. Apa yang mendorong dirinya menjadi takabbur. Padahal harta tidak punya, kekayaan tidak melimpah. Rumah morat marit, kendaraan sudah berumur. Lalu apa yang membuat mereka sombong? Padahal orang kaya berharta saja yang memiliki kekayaan dan harta berlimpah tidak boleh menyombongkan diri kepada siapa saja. Sebab Allah sangat tidak menyukai perilaku sombong itu karena dia termasuk sifat yang melekat pada Iblis, yang karenanya dia dilaknat Allah dan diusir dari surga serta akan dikekalkan dalam neraka. Simaklah firman Allah berikut ini :
واعبدوا الله ولا تشركوا به شيئا وبالوالدين إحسانا وبذي القربى واليتامى والمساكين والجار ذي القربى والجار الجنب والصاحب بالجنب وابن السبيل وما ملكت أيمانكم إن الله لا يحب من كان مختالا فخورا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (An-Nisaa' : 36).
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (Lukman : 18).
Kesombongan hanya akan menyesakkan dada pelakunya dan memuakkan orang yang dihadapinya. Kesombongan hanya akan merenggangkan keakraban yang selama ini sudah terbina. Kesombongan hanya akan membuat jiwa tidak terkontrol sehingga meremehkan setiap orang yang dihadapinya. Sungguh lebih gila jika kesombongan itu dilakukan oleh orang-orang miskin papa yang tidak memiliki apa-apa. Beda antara harga diri dengan kesombongan. Harga diri adalah mempertahakan kehormatan diri jika dihina sedangkan sombong adalah meremehkan sesama.
Sedangkan para ulama dihadirkan untuk menghadirkan contoh sifat qana'ah dan tidak rakus pada dunia. Ulama sebagai penyeru akhlak dan moralitas hendaknya menyadari bahwa dirinya ditatap, disorot dan diamati oleh sekian ribu mata yang senantiasa menanti perilaku lurusnya. Ulama tidak dilahirkan untuk rakus pada dunia. Sebagai pewaris para Nabi sudah sepantasnya mereka tidak terlalu berpikir mewariskan dunia pada anak-anaknya namun yang dia pikirkan bagimana mewariskan ilmu pada generasinya.
Manusia-manusia yang bukan ulama saja tidak boleh tamak pada dunia apalagi ulama yang seharusnya menjadi contoh bagi mereka. Rakus pada dunia mematikan perburuan pada akhirat dan melemahkan ummat ini. Para pecinta dunia akan terkena penyakit ganas yang disebut dengan"wahn" cinta cinta dunia over-dosis dan takut mati over-dosis.
Para ulama pecinta dunia hampir bisa dipastikan mereka akan kehilangan karisma dan martabat keulamaannya dan akan mendapat gelar "ulama dunia" atau sering pula disebut dengan ulama suu', ulama buruk.
ويل لأمتى من علماء السوء يتخذون هذا العلم تجارة يبيعونها من أمراء زمانهم ربحا لأنفسهم لا أربح الله تجارتهم
Celakalah bagi ummatku dari ulama buruk yang menjadikan agama ini sebagai komoditas, yang mereka jual pada para penguasa mereka di zamannya demi meraup keuntungan untuk diri mereka sendiri. Allah pasti tidak akan menjadikan bisnis mereka memperoleh keuntungan (HR. Hakim).
Wanita, fitrahnya dihadirkan dengan rasa malu yang luar biasa. Dari cara mereka bicara, cara mereka memandang, cara mereka berjalan ada sentuhan-sentuhan kelembutan yang luar biasa yang menggambarkan bahwa mereka adalah seorang wanita. Wanita dicipta untuk melahirkan kelembutan-kelembutan yang terefleksi dari perilaku mereka yang senantiasa berhiaskan rasa malu. Maka jika seorang wanit sedikit rasa malunya, dunia akan menjadi tidak seimbang lagi. Karena sisi positif wanita telah kehilangan ikatannya. Wanita masa kini tidak lagi merasa memamerkan auratnya di depan laki-laki asing.
Maka jangan heran jika Allah murka karena maksiat mereka. Padahal kita bisa belajar dari apa yang dilakukan oleh dua anak gadis Nabi Syu'aib tatkala mereka mau mengambil air di sebuah sumur lalu keduanya bertemu Musa, sosok wanita ideal yang saat ini tidak pernah lagi jadi perbincangan. Allah berfirman : Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang dzalim itu". (Al-Qashahs : 25). Malu adalah mahkota seorang wanita, dan kehilangan rasa malu sama dengan kehilangan mahkotanya. Dan secara otomatis hilang pula harga dirinya.
Orang tua renta sudah seharusnya mempersiapkan segala hal untuk kematiannya. Kerentaannya hendaknya memberikan peringatan keras bahwa dia telah dekat untuk menuju ambang kematian. Dia telah jauh berjalan menemupuh liku-liku dunia dan semua uji cobanya. Rambut yang menguban, gigi yang bertanggalan, tulang-belulang yang mulai keroposan adalah sebagai pengingat bahwa kematian akan segera menjelang, menjemputnya bersama ketuaan yang sudah disandang.
Orang tua yang masih senang dunia, mabuk di dalamnya, berebut kenikmatannya yang hanya sementara tentu saja sangat Allah benci. Apakah mereka tidak sadar bahwa dunia akan segera ditinggalkannya, lalu untuk apa dia masih berburu dunia dengan penuh tamak dan cinta yang melampui batas.
Adapun masa muda adalah masa paling produktif dalam kehidupan manusia. Masa muda adalah masa gelora kehidupan mereka. Masa muda adalah masa penentuan masa depan yang sesungghnya. Maka malasnya pemuda adalah alamat awal dari suram dan buramnya masa depan mereka. Gelap dan gulitanya hari-hari ke depan mereka. Manusia yang tidak memiliki awal yang cemerlang biasanya sulit menuai cahaya di ujung kehidupan. Pemuda tiang sebuah bangsa.
Maju dan tidaknya sebuah bangsa berada pada produktivitas mereka, sedangkan bangkrut dan hancurnya sebuah negara ada pada kemalasan mereka. Islam di awal-awal bangkit karena dukungan para pemuda enerjik yang anti kemalasan. Siang mereka adalah kerja keras dan malam mereka adalah ibadah malam.
Rasulullah menghimpun orang-orang mulia dalam tujuh golongan diantaranya adalah pemuda yang enerjik. Rasulullah bersabda :
سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله إمام عادل وشاب نشأ في عبادة الله ورجل قلبه معلق بالمسجد إذا خرج منه حتى يعود إليه ورجلان تحابا في الله فاجتمعا على ذلك وافترقا عليه ورجل ذكر الله خاليا ففاضت عيناه ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال فقال إني أخاف الله رب العالمين ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
Tujuh golongan orang yang akan mendapat naungan Allah pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Peminpin yang adil, pemuda yang tumbuh berkembang dalam beribadah kepada Allah, lelaki yang hatinya senantiasa terpaut ke mesjid tatkala dia keluar darinya hingga dia balik kembali, dua lelaki yang saling mencinta karena Allah. Dia berkumpul karenanya dan berpisah karenanya pula. Lelaki yang mengingat Allah sendirian kemudian kedua matanya mengalirkan air mata, lelaki yang dipanggil oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan cantik lalu dia berkata : Sesunggguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam, seseorang yang bersedekah lalu dia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya (HR. Malik, Tirmidzi, Bukhari Muslim).
Peminpin sebagaimana diisyaratkan hadits di atas juga seharusnya berbuat adil bukan berlaku kejam agar mereka mendapat naungan Allah di hari kiamat. Keadilan mereka sangat ditunggu dan dirindu oleh rakyat. Karena harapan keadilan memang bertumpu pada para penguasa itu. Keadilan adalam dambaan setiap orang, cita setiap insan. Tatkala seorang penguasa yang seharus adil berubah menjadi keji maka kemurkaan Allah yang demikianpedih telah menunggu mereka. Karena Allah sangat tidak suka pada mereka yang berbuat zhalim. Allah berfirman : Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang dzalim (Ali Imran : 151).
Para prajurit yang berlaga di medan perang adalah manusia-manusia pilihan untuk melakukan pembelaan terhadap agama mereka. Maka harus tidak ada dalam jiwa mereka rasa pengecut dan gentar saat menghadapi musuh sebesar apapun jumlah musuh yang ada di depan mereka. Selengkap apapun peralatan musuh yang mereka miliki. Jiwa prajurit adalah jiwa ksatria yang pantang menyerah pada musuh.
Jiwa prajurit tidak pernah menyimpan sikap pengecut dalam kamus hidup mereka. Sikap pengecut hanya akan menjadi virus yang menularkan kegentaran pada prajurit lain dan akan merusak semangat juang mereka. Oleh sebab itulah sungguhh sangat hina manusia-manusia yang melarikan diri pada saat perang sedang berkecamuk. Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur) (Al-Anfaal : 15).
Ujub adalah penyakit hati yang bisa menyerang siapa saja. Tidak terkecuali pada zahid yang banyak menghindari dunia dan lebih dekat pada akhirat. Namun kezahidan mereka akan menuai murka Allah jika dalam kezahidan itu bergemuruh ujub yang membuncah dalam ucapan dan perilaku mereka.
Rasulullah bersabda :
ثلاث مهلكات : شح مطاع ، وهوى متبع ، وإعجاب المرء بنفسه
Tiga perkara yang menghancurkan : kekikiran yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti dan ujub dengan pendapat sendiri (HR. Bazzar dan Ath-Thabrani).
Yang tak kalah sengitnya akan mendapatkan murka Allah adalah mereka yang menyatakan diri sebagai ahli ibadah namun riya' menyelimuti seluruh ritual ibadahnya, mengiringi setiap langkah ibadahnya. Pujian selalu dia harapkan dari mulut manusia, pujaan selalu mereka dambakan dari lisan mereka. Sungguh celakalah mereka karena sesungguhnya riya' itulah syirik kecil yang sangat diwanti-wanti oleh Rasulullah agar kita meninggalkannya.
Maka, jika kita menjadi orang kaya dermawanlah pada sesama. Jika kita ditakdirkan menjadi seorang miskin lebih rendah hatilah pada manusia. Jka kita menjadi ulama janganlah rakus pada dunia. Jika Anda seorang wanita maka ingat bahwa mahkota Anda ada pada rasa malu Anda. Jika kita telah tua renta maka segeralah rakus pada akhirat. Jika jika masih muda maka semangatlah bekerja untuk mengisi amanah khilafah di dunia yang Allah bebankan kepada Allah.
Dan jika Anda penguasa berbuat adillah pada orang yang kita pimpin. Jika Anda ada di medan tempur bersikaplah berani. Kalaupun Anda adalah seorang zahid tapi tak layak bagi Anda untuk berkata dan berbuat ujub dan jangan pula ibadah Anda terkotori oleh riya' yang sering menjangkit jiwa tanpa diduga.
Semoga kita selamat dari sepuluh perkara di atas agar murka Allah tidak menimpa kita dan bangsa kita.
ERAMUSLIM > NASIHAT ULAMA
http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/ustadz-samson-rahman-10-perkara-yang-allah-benci.htm
Publikasi: Jumat, 02/10/2009 09:37 WIB